Bagi siswa-siswi di SMAN 1 Cimahi ini, lanjut dia, membuat miniatur ini sangat sulit, karena basic-nya jurusan IPS, maka dari itu yang ditampilkannya sederhana saja. Mereka memahami teori yang disampaikan oleh gurunya, lalu dan diimplementasikan dalam sebuah karya.
"Menurut anak-anak IPS ini sangat sulit, tapi karena di SMAN 1 Cimahi punya kultur kerja keras hebat, jadi anak-anaknya mengerjakan tiap malam, hanya untuk pemenuhan tugas ini. Tapi akhirnya alhamdulillah nilainya juga optimis dan maksimal," papar Dea.
Menurut Dea, miniatur terbaik dalam pameran kreativitas project best learning adalah, miniatur teori inti ganda dari kelompok siswa-siswi kelas XII IPS 1.
Jadi ketelitian mulai dari buat sketsa sampai layout, rumah, jendela, walaupun itu sangat kecil, tapi itu betul-betul terpikirkan dan tergambarkan dengan sangat rinci.
"Selain itu, ada satu lagi teori konsentris atau teori sentral kota dari siswa-siswi kelas XII IPS 2. Ada keberanian memainkan gradasi warna cat dan sebagainya untuk garnis dalam teori ini," lanjutnya.
Sebagai guru georafi, Dea berharap setelah membuat kegiatan ini mudah-mudahan terinisiasi siswa-siswi ini memiliki ketertarikan di bidang keilmuan, khususnya georafi tentang perncanaan wilayah.
"Yang kedua harapannya, anak-anak karena bekerja secara kelompok, maka nanti di masyarakat juga bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk menyelesaikan sebuah tanggung jawab yang menjadi mereka bersama," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana