Terdapat juga studi perbandingan spiritual vs transendental dimana pada spiritual(SQ) merupakan pengetahuan naturalistik dan terdapat eksperimen neuroscience yang mengatakan bahwa otak manusia adalah pusat IQ, EQ dan SQ dimana dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk satu dimensi. Sedangkan pada transendental(TQ) merupakan pengetahuan (“Kasih Sayang”) yang didapat dari yang Maha Kuasa (Ilmu Laduni=TQ) dan juga pada transendental menyebutkan bahwa otak merupakan pusat IQ dan jantung sebagai pusat EQ dan TQ yang dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk dua dimensi.
Acara dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dimulai dengan Prof. Dian Masyita yang menyampaikan pengalamannya dalam mengalami pengalaman spiritual dalam hidup pada saat krisis ekonomi 98 dimana pada saat itu semua teori ekonomi sudah tidak ada artinya lagi dan mencari makna hidup di tempat lain dan akhirnya menemukan tujuan yang lain.
"Unsur spiritual (mencari makna hidup) adalah suatu hal yang mendorong kita untuk melakukan suatu hal," ucapnya.
Lalu dilanjutkan oleh Heru Prasetyo yang menjelaskan tentang knowledge management lebih dalam dunia praktik. Heru menjelaskan bahwa manusia memiliki dua sumber power yang dipakai oleh para leader yaitu power dari posisi (Rewards, Coercion, Legitimacy) dan juga power dari manusia (Expertise, Reference).
“Jika kita menginginkan lebih banyak power, maka kita akan membutuhkan lebih banyak pengetahuan juga untuk mencapainya," imbuhnya.
Lalu talkshow dilanjutkan oleh Priyantono Rudito yang menjelaskan tentang tantangan leadership. Terdapat 3 tantangan leadership yang pasti akan ditemukan dalam hidup yaitu apa keinginan masa depanmu, melangkah kedepan untuk keinginan masa depanmu dengan sumber daya yang dimiliki saat ini, dan memakai sumber daya yang dimiliki dengan semaksimal mungkin.
"Sumber daya yang paling baik adalah diri sendiri dan orang-orang yang ada di dalam hidupmu," tambahnya.
Melalui acara ini, diharapkan materi yang disampaikan dalam studium generale tentang “Transendental Knowledge Management” serta dalam talkshow bertema "Pengetahuan, Kebijaksanaan, dan Spiritualitas: Fondasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan" dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para audiens yang hadir.
Editor : Okky Adiana