BANDUNG, iNewsCimahi.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB menyelenggarakan Studium Generale dan Talkshow Knowledge Management Guru secara hybrid di gedung auditorium nemangkawi SBM ITB dan juga secara online melalui platform zoom.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih sekitar 300 lebih mahasiswa SBM ITB. Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE menjadi pembicara dalam sesi studium generale dengan topik “Transendental Knowledge Management.” Dan untuk Talkshow yang bertema “Pengetahuan, Kebijaksanaan dan Spiritualitas: Fondasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan” yang menghadirkan 3 narasumber yaitu Heru Prasetyo, Priyantono Rudito dan Prof. Dian Masyita.
Dalam sesi pertama yaitu studium generale, Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja mengawali dengan menekankan pentingnya belajar transendental yakni untuk yakin bahwa kapasitas pikiran dan rasa manusia terbatas, butuh bimbingan dengan mempelajari transendental untuk mendapat pengetahuan “kasih sayang” dari yang Maha Kuasa (Ilmu Laduni) agar selamat dan berhasil menggenggam dunia dan akhirat.
Jann melanjutkan pemaparan dengan menjelaskan makna belajar dan pengetahuan. Dimana belajar sendiri merupakan proses/upaya manusia untuk menumbuhkembangkan pengetahuannya dengan belajar individual maupun organisasional.
"Dan untuk pengetahuan merupakan output hasil belajar yang menentukan sikap dan perilaku juga kapasitas manusia untuk mampu berubah, beramal atau more effective action. Belajar dan pengetahuan adalah suatu yang tidak dapat terpisahkan seperti yin dan yang," ujarnya.
Dia menbahlkan, terdapat Segitiga Modal Insani yang dimiliki oleh seorang manusia yaitu terdiri dari Transendental/Spiritual Quotient(TQ/SQ) yang melibatkan akhirat dengan fungsi kualitas rekaman qolbu = jiwa, Intelektual Quotient (IQ) yang melibatkan dunia dan memiliki fungsi kualitas rekaman informasi dan Emotional Quotient (EQ) yang melibatkan dunia dan memiliki fungsi kualitas rekaman mental.
Jann juga memaparkan bagaimana ilustrasi kehidupan manusia di dunia. Terdapat 4 hal dalam kehidupan manusia di dunia yakni dimensi qolbu (jiwa), dimensi raga, nafsu (syahwat) dan juga setan. “manusia yang baik adalah manusia yang dapat mengendalikan raganya," jelas Jann.
Dia jg menjelaskan kehidupan manusia di dunia dikarenakan raga yang tidak dikendalikan oleh jiwanya maka raga tersebut akan liar oleh nafsu dan setan.
Editor : Okky Adiana