HCM Talks SBM ITB: Bahas Prinsip Keberlanjutan dan Kebijakan Publik

JAKARTA, iNewsCimahi.id - SBM ITB Jakarta menggelar Human Capital Management (HCM) Talks, program acara diskusi yang mengupas tuntas, jelas serta mendalam mengenai situasi dalam praktik dan isu industri terkini yang dihadapi dalam lingkup manajemen sumber daya manusia. Pada kesempatan ini, diskusi yang diadakan di Gedung Graha Irama (Indorama) secara khusus membahas topik seputar Sustanability & Public Policy. (24/4/2025).
Diskusi ini melibatkan berbagai panelis sebagai pembicara yang hadir seperti Sudirman Said, Chairman Institut Harkat Negri & Menteri ESDM RI (2014-2016), Yudo Anggoro Ph.D, Director of Center for Policy and Public Management SBM ITB, Bagus Cahya Arinta B., Direktur HC & Transformasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Kamia Handayani Ph.D, EVP Transisi Energi dan Sustainability PT. PLN (Persero).
Tidak luput juga mitra SBM ITB yang hadir untuk berkontribusi dalam diksusi ini, mulai dari akademisi dari Bournemouth University, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta berbagai perusahaan ternama nasional dari industry yang beragam.
Acara dibuka oleh Head of People and Knowledge Management Expertise Group, Prof. Donald C. Lantu, Ph.D. Donald menyatakan bahwa energi terbarukan bukan hanya sekedar teknologi, tetapi juga soal bagaimana peran sentral manusia yang sadar akan keberlanjutan lingkungan hidup.
Pembahasan pada pertama adalah mengenai integrasi isu keberlanjutan dalam formulasi kebijakan Human Capital. Secara khusus Direktur HC & Transformasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Bagus Cahya Arinta B. berbagi pengalamannya terkait proses derivasi rencana nasional. Bahwa Rencana Pembangunan RPJP & RPJM dalam jangka nasional diturunkan ke dalam strategi perusahaan negara agar sesuai dengan bidang kerja. Tidak hanya sebatas itu, rencana juga diturunkan dalam berbagai kebijakan yang implementatif yang cocok bagi sumber daya manusia dan sesuai dengan kondisi terkini yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan demikian, setiap insan dalam perusahaan dapat berjalan dengan nilai-nilai keberlanjutan.
Sesi dilanjutkan dengan pembahasan terkait praktik terbaik kemitraan publik-swasta dalam keberlanjutan pengetahuan. Dalam pemaparan dari para panelis, pada dasarnya menekankan pada pentingnya peran serta manusia dalam isu keberlanjutan. Sudirman Said menyatakan bahwa keberlanjutan bukanlah soal kepemilikan, tetapi soal cara kita hidup. Tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi dilakukan lewat kolaborasi yang membangun agar tujuan bersama dapat tercapai.
“Tantangan kita kedepan adalah bagaimana cara mendukung sistem yang dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam pembuatan kebijakan di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan pemerintah dapat menanggapi isu aktual yang ada di dalam masyarakat secara optimal.“ tutur Yudo Anggoro Ph.D.
Terakhir adalah sesi mengenai kebijakan masa depan untuk menghadapi tantangan lingkungan, sosial dan tata kelola. Panelis Kamia Handayani Ph.D menyatakan bahwa pembicaraan tentang Sustainable hari ini bukanlah hanya sekedar perubahan iklim, tapi sudah pada penanganan krisis iklim. Untuk itu, emisi bersih merupakan suatu hal yang perlu kita prioritaskan hari ini.
Editor : Okky Adiana