Selain itu, Suhajar Diantoro meyakini bahwa dengan dicapainya jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar IPDN, Prof Hadi dapat terus meningkatkan peran dan fungsi IPDN sebagai lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berperan penting dalam peradaban kehidupan bangsa.
“Dengan dilaksanakannya pengukuhan guru besar ini, diharapkan dapat melahirkan guru besar yang mampu mendharmabaktikan ilmunya bagi kemajuan bangsa dan negara. Semoga ini juga berdampak pula kepada IPDN, dengan dukungan para guru besar ini diharapkan IPDN mampu menjadi think tank Kemendagri dalam menyikapi permasalahan yang ada dalam pemerintah pusat maupun daerah," ujar Suhajar.
Sekjen Kemendagri juga berharap dengan bertambahnya guru besar di IPDN, kajian-kajian penelitian di IPDN mampu menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan pemerintahan di tingkat nasional dan daerah.
Selain Prof. Hadi, pada hari yang sama IPDN juga turut serta mengukuhkan 6 guru besar IPDN lainnya yakni Prof. Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si sebagai guru besar dalam Bidang ilmu Administrasi dengan orasi ilmiah "Reformasi Administrasi Publik Menuju Birokrasi Modern dengan Paradigma dari Pendekatan Egosistem ke Pendekatan Ekosistem", Prof. Dr. Drs. H. Mansyur, M.Si sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Administrasi dengan mengusung orasi ilmiah
"Dilema Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia", Prof. Dr. Drs. Kusworo, M.Si sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Manajemen dengan orasi ilmiah "Perencanaan Partisipatif dalam Perspektif Collaborative Governance di Kabupaten/Kota Indonesia", Prof. Dr. Drs. Hyronimus Rowa, M.Si sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Pemerintahan dengan orasi ilmiah
"Memaknai Kembali Ilmu Pemerintahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan", Prof. Dr. Drs. Muhadam Labolo, M.Si., Ak., CA sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Pemerintahan dengan orasi ilmiah "Menyederhanakan Mekanisme Demokrasi Upaya Memperkuat Pemerintahan" dan Prof. Dr. Dadang Suwanda, S.E., M.M., M.Ak., Ak., C.A sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan dengan orasi ilmiah "Inovasi Pelayanan Publik Pemerintahan".
Editor : Okky Adiana