Profil Prof Brian Yuliarto, Guru Besar ITB yang Resmi Dilantik Menjadi Mendiktisaintek

JAKARTA, iNewsCimahi.id - Prof Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D., Guru Besar Institut Teknologi Bandung, dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Pelantikan beliau berdasarkan Keputusan Presiden Nomor XXVIP tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Prof Brian Yuliarto adalah seorang intelektual muda yang memiliki semangat memajukan Indonesia melalui IPTEK pada bidang material nano untuk aplikasi sensor dan energi. Beliau memiliki kepakaran/keahlian di bidang material fungsional maju dengan subbidang kepakaran nanomaterial dan biosensor. Berbekal pengalaman menjadi peneliti aktif saat bekerja di AIST (Jepang), membawa beliau untuk berkarier menjadi peneliti di Indonesia hingga mendapatkan gelar profesor di usia relatif muda, yakni 43 tahun.
Sebagai insan peneliti berpengalaman, beliau telah menerbitkan ratusan artikel penelitian di Jurnal Internasional bereputasi tinggi pada bidang nanomaterial untuk Sensor, Energi, dan Solar PV, sebanyak 343 karya ilmiah di Scopus dengan sitasi 6043 dan H-Index 40.
Kepemimpinan beliau pada bidangnya juga diakui di dunia internasional, terbukti dengan aktivitasnya sebagai visiting professor dan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dunia seperti UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan lain-lain.
Manajerial kepemimpinan yang sangat baik membuat beliau dipercaya sebagai Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB, Ketua Nanoscience and Nanotechnology Research Center ITB, Ketua Program Studi Teknik Fisika, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, dan saat ini menjadi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB.
Pendidikan dan Kursus
Prof. Brian Yuliarto menempuh studi dan kursus:
1. Sarjana: Teknik Fisika, ITB (1999)
2. Magister: Quantum Engineering and System Science Department, The University of Tokyo, Jepang (2022)
3. Doktor: Quantum Engineering and System Science Department, The University of Tokyo, Jepang (2005)
4. Executive Course on Strategic Management and Leadership, Cohort-2 (2024), Universitas Pertahanan dan Kementerian Pertahanan RI
5. Middle Top Leadership Management Courser, Jordania (2005), United Nations Leadership .
Beliau memiliki pengalaman kerja, antara lain:
1. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, ITB periode 2025-2029
2. Dekan Fakultas Teknologi Industri, ITB periode 2020-2025
3. Visiting Professor, University of Tsukuba 2021-sekarang
4. Dosen dan Peneliti, ITB 2006-sekarang
5. Kepala Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi, ITB periode 2018-2020
6. Peneliti Post Doctoral, Advanced Industrial Science and Technology (AIST) Jepang, periode 2005-2006
7. Ketua Kelompok Keilmuan Material Fungsional Maju periode 2019-2020
8. Ketua Program Studi Teknik Fisika, ITB periode 2016-2020
9. Kepala Lembaga Kemahasiswaan, ITB periode 2010-2016
Sejumlah prestasi pernah diraih Prof. Brian Yuliarto, di antaranya:
1. Habibie Prize 2024 untuk Bidang Rekayasa
2. Top 1 Researcher Nanoscience and Nanotechnology Indonesia, AD Scientific Index, Stanford University, 2023
3. The World's Top 2% Scientist AD Scientific Index, Stanford University 2022, 2023, dan 2024
4. Peneliti Terbaik ITB 2021 yang diberikan dalam gelaran Pemeran Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (PRIMA) ITB
5. Dosen Berprestasi Bidang Sains dan Teknologi, Akademisi Berprestasi 2017, ITB
6. Peringkat 18 Indonesia Top 10.000 Scientist (2023, 2024), AD Scientific Index, Stanford University
7. Penghargaan ITB Bidang Karya Inovasi untuk Pengembangan Kerja Sama Riset FTI dan Inovasi Bidang Sensor (2015).
Dengan rekam jejak akademik dan kepemimpinannya, Prof. Brian Yuliarto diharapkan dapat membawa terobosan baru dalam pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia. Keahliannya di bidang nanomaterial serta pengalaman luas dalam riset dan inovasi menjadi modal berharga untuk mendorong kolaborasi global serta meningkatkan daya saing bangsa.
Editor : Okky Adiana