"Paling suka dukanya itu aja sih. Mudah-mudahan lah, pengunjungnya bisa penuh dan ramai.," jelas Onix yang suka membaca.
Soal kendala yang dihadapi oleh Onix, perpustakaan ini ada peralihan manajemen, dari Abyoso ke Wyata Guna dan hal ini pun di Wyata Guna tidak ada office boy.
"Kita di perpustakaan braille ini, sementara hanya menggunakan office boy dari Abiyoso," ujar Onix.
Sebagai catatan, perpustakaan braille menyimpan lebih dari 10.000 koleksi buku dengan huruf braille. Mulai bagi anak-anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, serta sekolah menengah atas. Seperti, buku Agama, bahasa Indonesia dan lainnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait