Keberhasilan mereka tak luput dari peran kampus dan para dosen yang menjadi supporting system untuk membantu mengakselerasi kapasitas mahasiswa.
“Mahasiswa sudah cerdas, proaktif, dan memiliki banyak ide kreatif. Tugas kami sebagai pembimbing hanya sebagai teman diskusi kritis mereka, men-challenge ide dan konsep mereka, dan membantu mereka berpikir lebih dalam dan mendetail. Kami juga membantu menghubungkan dengan alumni yang pernah menjuarai kompetisi ini tahun lalu,” ungkap Yorga, beberapa waktu lalu, dari laman ITB.
Yorga juga tetap membuka wadah diskusi dengan mahasiswa secara rutin meskipun tengah menjalani tugas belajar di London.
Ia berharap agar prestasi yang telah diraih ini bisa menginspirasi semakin banyak mahasiswa ITB untuk mengikuti ragam lomba yang sesuai dengan keilmuannya.
“Niat berlomba tentu bukan sekadar untuk menang, tapi untuk menikmati prosesnya. Pengalaman ini sangat berharga untuk jangka panjang, akan terus diingat bahkan sampai adik-adik masuk ke dunia profesional. Dengan mengikuti lomba, artinya kita jadi pembelajar aktif, dan bisa mengaplikasikan ilmu di bangku kuliah untuk mengatasi the realworld problems,” ungkapnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait