BANDUNG, iNewsCimahi.id - Hasil membanggakan berhasil ditorehkan oleh Tim Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB dalam ajang Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK) 2022. Empat medali berhasil diboyong dalam kompetisi prestisius yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional.
Tema yang diangkat dalam perhelatan tahun ini adalah “Recover Together Recover Stronger. Peningkatan dalam Penguatan dan Perluasan Ketahanan Pangan dan Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan dalam Mendukung Agenda Prioritas Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 dalam Kerangka Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan.”
Terdapat lima kategori yang dilombakan. Kelima kategori tersebut adalah kategori komersialisasi riset investasi, kategori komersialisasi riset dan teknologi tepat guna, kategori penulisan karya tulis ilmiah, kategori perencanaan bisnis, dan kategori keuangan audit investigatif. KBMK 2022 diikuti oleh setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di Indonesia.
Pengumuman kejuaraan dilaksanakan pada Rabu (9/11/2022) melalui saluran Youtube Universitas Internasional Semen Indonesia. Tim SuperBagger tampil sebagai tim terbaik 3 kategori Riset Investasi, Tim Jatinewyork dinyatakan sebagai tim terbaik 1 kategori Komersialisasi Riset dan Teknologi Tepat Guna, Tim Afreca menjadi tim terbaik 2 untuk kategori serupa, dan Tim PnG mengantongi gelar tim terbaik 1 dalam kategori Karya Tulis Ilmiah.
Tim SuperBagger beranggotakan Reynaldo Mulya, Peter Vieriawan (MB 20), dan Briana Alifia Putri Alwaliyyu (MK 20) dengan dosen pembimbing Yulianto, S.Si., M.A.B., M.Sc. Sementara Tim Jatinewyork terdiri dari Ananda Humaira Putri Salsabila, Nadhira Valenia Widyatama Putri, Afra Samantha, yang merupakan mahasiswi Kewirausahaan 20 dan mendapat pendampingan dari Dr. Isti Rafaldini Mirzantim, M.M. Untuk Tim Afreca, diperkuat oleh Adam Aliya Silmi, Frisca Nadya Febrianty, dan Frederik Agustian Budiharja, yang merupakan mahasiswa Manajemen 20 dan dibina oleh Atika Irawan, M.Sc. Sedangkan Tim PnG beranggotakan Ghanef Rayyan Hanisfy (MB 20) dan Pujangga Reogavi (MK 20) di bawah asuhan Muhammad Yorga Permana, S.T., M.Sc.
Keberhasilan mereka tak luput dari peran kampus dan para dosen yang menjadi supporting system untuk membantu mengakselerasi kapasitas mahasiswa.
“Mahasiswa sudah cerdas, proaktif, dan memiliki banyak ide kreatif. Tugas kami sebagai pembimbing hanya sebagai teman diskusi kritis mereka, men-challenge ide dan konsep mereka, dan membantu mereka berpikir lebih dalam dan mendetail. Kami juga membantu menghubungkan dengan alumni yang pernah menjuarai kompetisi ini tahun lalu,” ungkap Yorga, beberapa waktu lalu, dari laman ITB.
Yorga juga tetap membuka wadah diskusi dengan mahasiswa secara rutin meskipun tengah menjalani tugas belajar di London.
Ia berharap agar prestasi yang telah diraih ini bisa menginspirasi semakin banyak mahasiswa ITB untuk mengikuti ragam lomba yang sesuai dengan keilmuannya.
“Niat berlomba tentu bukan sekadar untuk menang, tapi untuk menikmati prosesnya. Pengalaman ini sangat berharga untuk jangka panjang, akan terus diingat bahkan sampai adik-adik masuk ke dunia profesional. Dengan mengikuti lomba, artinya kita jadi pembelajar aktif, dan bisa mengaplikasikan ilmu di bangku kuliah untuk mengatasi the realworld problems,” ungkapnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait