“Muhammadiyah di abad kedua ini harus punya tesis tentang masalah bangsa yang harus diselesaikan, di antaranya kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, tradisionalisme dan formalisme yang membelenggu, dan sebagainya. Oleh karena itu, jangan sia-siakan aktif di Muhammadiyah. Bangunlah amal kita yang berdimensi jariah, termasuk juga program-program Muhammadiyah,” pungkas Ahmad Dahlan.
Peserta Rakorwil kali ini berjumlah sekitar tiga ratus orang, terdiri atas ketua dan pengurus Majelis Dikdasmen-PNF, MPKSDI, dan LPPM PDM se-Jawa Barat. Termasuk juga para kepala sekolah dan pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah. Hadir pula Rektor UMC, perwakilan UMJ, UAD, Uhamka, Ketua Pemuda Muhammadiyah Jabar, IPM, IMM, Ketua PWA Jabar, dan tamu undangan lainnya. Rakorwil ini mengangkat tema "Optimalisasi Peran Pendidikan, Kaderisasi, dan Pesantren Menuju Muhammadiyah Berkemajuan."
Selain itu, ada juga pemberian penghargaan bagi AUM yang paling banyak mengirimkan peserta Olympicad ke-7 yang digelar belum lama ini. Pembukaan Rakorwil ditutup dengan penandatanganan naskah kerja sama Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jawa Barat dengan Dikdasmen-PNF Jawa Barat, Lazismu PWM Jawa Barat, MPKSDI PWM Jawa Barat, LP2M Jawa Barat, PAUDASMEN PWA Jabar, IPM Jawa Barat, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan.
Editor : Okky Adiana