Sementara untuk materi kedua, lanjut dia, bahwa kebijakan-kebijakan dan gambaran isu permasalahan Guru SMK di Indonesia. Guru SMK harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana penunjang pembelajaran.
Hadir dalam acara ini Kadisdik Jabar Wahyu Mijaya, Kadin Jabar Hadi Cokrodimedjo, juga Executive Board of RAVTE (Regional Association for Vocational and Technical Education) in Asia, Agus Setiawan.
Perlu diketahui, acara seminar ini juga dimeriahkan dengan pameran Pusat Keunggulan dari PUI-TVET RC UPI, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) UPI, Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) UPI, beserta 11 SMK Pusat Keunggulan di Jawa Barat. Perwakilan SMK terdiri dari SMKN 3 Sukabumi, SMKN1 Cimahi, SMKN4 Bandung, SMKN 1 Mundu, SMKN 1 Cipatujah, SMKN1 Gunung Guruh, SMKN2 Sumedang, SMKN 1 Kawali, SMKN 1 Cirebon, SMKN 8 Bandung dan SMKN 10 Bandung.
Keterlibatan SMK tidak hanya dalam pameran saja, terdapat Best Practice Sharing Session yang diwakili oleh SMKN 3 Sukabumi, SMKN1 Cimahi, SMKN4 Bandung, SMKN 1 Mundu dan SMKN 1 Cipatujah. Pada Best Practice Sharing Session ini, perwakilan SMK membagikan pengalaman dalam suksesnya implementasi Pusat keunggulan di sekolah masing-masing.
Editor : Okky Adiana