Public Hearing Calon Rektor UPI Periode 2025-2030, Begini Kata Ketua MWA UPI

Majelis Wali Amanat (WA) Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan public hearing Calon Rektor UPI Periode 2025-2030. Rangkaian agenda public hearing Calon Rektor UPI Periode 2025-2030 berisi sambutan dan pembukaan Sidang Pleno MWA UPI, penayangan video pemilihan Rektor UPI, public hearing, pembacaan tata tertib, penayangan riwayat hidup dan pemaparan calon Rektor serta diskusi dan tanya jawab. Public hearing dipandu oleh Frisca Clarisa.
Public hearing Calon Rektor UPI Periode 2025-2030 dihadiri secara terbuka oleh para Wakil Rektor dan Sekretaris Universitas, Ketua dan Sekretaris Dewan Guru Besar, Dekan Fakultas/Direktur Sekolah Pascasarjana/ Direktur Kampus UPI di Daerah/ Ketua LPPM, Kepala Biro/ Direktur Direktorat/ Kepala Badan/ Kepala Perpustakaan. Kegiatan juga diikuti oleh Ketua SPM/ SPI/ SPPKS, Kepala Kantor/ Humas/ Arsip Universitas/ UKPBJ, Kepala UPT/ LSP/ Pusat Data/ Balai Bahasa, Wakil Dekan/ Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana/ Wakil Direktur Kampus UPI di Daerah/Sekretaris LPPM, Ketua Program Studi, Kepala Bagian/ Kepala Divisi, Kepala Seksi, Sekretaris Program Studi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Pada pembukaan sidang pleno MWA UPI, Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna selaku Ketua MWA UPI menjelaskan bahwa forum terbuka Public Hearing Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia, dalam rangka meneguhkan komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan kebersamaan dalam proses pemilihan Rektor UPI periode 2025–2030.
Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna menjelaskan bahwa seluruh rangkaian penyaringan dan penetapan tiga calon rektor telah dilaksanakan secara terbuka dan berintegritas, dengan melibatkanPenilaian dari Senat Akademik.
"Hasil asesmen tim independen, serta Penilaian anggota Majelis Wali Amanat, termasuk perwakilan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sebagai anggota MWA yang sah dan aktif," ucap Nanan.
Sebagai catatan penting, MWA menempatkan hasil penilaian Senat Akademik sebagai salah satu pijakan utama dalam menilai kelayakan para bakal calon. Penilaian tersebut menjadi fondasi awal yang kemudian dipadukan dengan informasi lain seperti hasil asesmen tim independen, rekam jejak, substansi kertas kerja, dan presentasi masing-masing calon.
Menurut Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna, Forum ini adalah ruang untuk saling mendengarkan dan menyatukan tekad, karena kita semua yang hadir di sini adalah keluarga besar UPI. "Sebagai komunitas ilmiah di institusi pencetak pendidik, kita—dosen, doktor, guru besar, dan cendekiawan memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak," imbuhnya.
Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para bakal calon rektor yang telah mengikuti proses ini dengan jiwa besar dan sikap profesional. Kepada Bapak-Ibu yang mungkin belum terpilih, ketahuilah bahwa UPI tetap membutuhkan peran, pemikiran, dan kontribusi Bapak-Ibu semua. Kita bukanlah kompetitor, tetapi keluarga besar yang memiliki satu tujuan: membesarkan UPI menjadi universitas yang unggul dan gemilang.
‘’Saya juga menyadari bahwa amanah sebagai Ketua MWA bukanlah tugas ringan. Karena itu, di forum terbuka ini, saya tegaskan bahwa saya akan mempertanggungjawabkan seluruh proses ini secara transparan dan akuntabel bukan hanya secara administratif dan hukum, tetapi juga secara etik, berdasarkan nilai-nilai luhur, bahkan di hadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengetahui," ujarnya.
Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna mengungkapkan bahwa Perbedaan pendapat adalah bagian dari dinamika akademik.
"Namun, mari kita pastikan bahwa dinamika ini dijalani dengan cara yang bermartabat, etis, dan solutif. Mari kita jaga integritas akademik, dan jangan biarkan kecurigaan serta prasangka memecah persaudaraan kita," ucapnya.
Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna mengajak seluruh civitas academica dan tenaga kependidikan UPI termasuk para bakal calon, senat akademik, dosen, mahasiswa, dan alumni untuk tetap berada dalam satu barisan kebersamaan. "Kita adalah keluarga besar UPI. Siapapun yang terpilih nanti, tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak. Dan siapapun yang belum terpilih, tetap memiliki tanggung jawab dan tempat terhormat dalam membangun UPI yang unggul dan pelopor. Mari kita jaga forum ini dengan penuh kedewasaan dan keikhlasan, demi kemajuan lembaga yang kita cintai bersama’’ujarnya.
Semoga forum ini menjadi titik awal baru untuk memperkuat kepercayaan dan semangat kolektif dalam membangun UPI.
Pada sidang pleno MWA UPI dengan agenda public hearing Calon Rektor UPI Periode 2025-2030, kesempatan pertama penyampaian kertas kerja oleh Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., MBA dengan judul Strategi Transformasi UPI : Akselerasi dan Ekspansi Menuju Universitas Rujukan di Asia 2030. Kesempatan kedua paparan kerta kerja oleh Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd dengan judul Becoming A Leading Innovation Driven Education University in Research and Entrepreneurship For Global Sustainability By 2030.Kesempatan ketiga, paparan kertas kerja oleh Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A dengan judul Membangun Ekosistem Pendidikan Masa Depan : Untuk Mewujudkan UPI Sebagai Universitas Riset dan Kewirausahaan Rujukan di Asia Pada Tahun 2030.
Editor : Okky Adiana