Dilansir dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPB), sebanyak 10 orang hilang, 3 orang luka berat, dan 33 orang luka ringan. Per 3 April 2024, sebanyak 8 jenazah korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR, namun 2 korban lainnya belum ditemukan. Di sisi lain, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tetap bersiaga hingga status tanggap darurat berakhir pada 7 April 2024. Longsor juga menimbulkan dampak terhadap 520 KK atau 1630 warga yang terdiri atas 117 rumah rusak berat, 50 rumah rusak sedang, dan 190 rumah ringan, berikut kerusakan 1 tempat ibadah, 1 fasilitas Pendidikan, dan 1 jembatan. Potensi longsor susulan masih mengancam ratusan rumah di sekitar lokasi kejadian yang mengakibatkan warga terpaksa mengungsi.
Dr. Lulu Lusianti Fitri, M.Sc. dari Kelompok Keahlian Fisiologi, Perkembangan Hewan dan Sains Biomedika, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB menyatakan terdapat sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam program ITB Tanggap Bencana. Program tersebut melibatkan dua mahasiswa magister Biologi dan tiga mahasiswa program studi sarjana Biologi yang berkolaborasi dengan dua dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait