Dirinya melanjutkan, warga yang mengalami keracunan berasal dari Kelurahan Padasuka, Kelurahan Setiamanah dan Kelurahan Cimahi.
"Tapi yang paling banyak memang warga dari Kelurahan Padasuka. Sisanya Cimahi sama Setiamanah," ujarnya.
Sementata itu, Ketua Layanan Siaga Kota Cimahi Yopi Yana menceritakan, kasus keracunan massal itu mulai ditemukan pada Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 01.00 WIB. Dimana ada warga yang merasakan berbagai gejala seperti mual, pusing ,mintah hingga diare.
"Acara resesnya itu Hari Sabtu, Minggu dini hari mulai ada yang laporan dengan berbagai gejala," ujar Yopi, yang juga sopir ambulans itu.
Kemudian pada Minggu siang hingga malam warga pun berdatangan ke Kelurahan Padasuka hingga kondisinya begitu mencekam. Seluruh ambulan siaga milik semua kelurahan di Kota Cimahi pun akhirnya dikerahkan karena pasien semakin membludak.
Ratusan pasien itu langsung dibawa ke berbagai rumah sakit di Kota Cimahi untuk mendapatkan perawatan awal lantaran Puskesmas terdekat hari itu libur. Sebab kondisinya pasien terus bertambah, pihaknya akhirnya meminta bantuan ambulans tambahan dari wilayah Bandung Barat dan relawan.
"Total ambulan kelurahan itu ada 15, tapi yang dipakai kemarin ada 8 unit, ditambah bantuan dari komunitas, relawan ada 35 ambulan. Per ambulans itu rata-rata antar pasien ke rumah sakit 4-5 kali. Ada yang dijemput di rumah ada yang ke kelurahan," kata Yopi.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait