Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan BSOD tersebut. Hal ini mengingat generasi muda belum terlalu memahami demokrasi.
“Karena anak muda ini ada tiga layer, yakni abai dengan demokrasi, ada yang setengah-setengah atau memiliki ketertarikan tertentu dan yang concern. Nah yang kedua ini yang menjadi sasaran atau orang yang belum terlalu memahami konteks demokrasi dan politik secara holistik,” tuturnya.
Muradi mengusulkan agar BSOD menggunakan metode yang menarik dalam memberikan materi mengenai demokrasi dan politik agar anak muda lebih mudah menerimanya.
“Jadi harus memberikan metode yang agak berbeda, tidak bisa hanya sekedar diskusi. Kalau memungkinkan mengundang praktisi atau orang yang secara politik kuat. Ini agar anak muda dapat memahami langsung apa itu demokrasi dan politik sesungguhnya,” pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait