Menurutnya, bahwa yang digulirkan oleh Kemendikbudristek adalah mengajar sesuai dengan cara belajar anak. Bahkan, metode ceramah itu tidak selamanya buruk.
"Jadi guru-guru di Indonesia menurut saya tidak hanya menggunakan metode ceramah saja. Tapi intinya apapun teknik yang digunakan terus dikembangkan adalah, pembelajaran bermakna, jadi anak itu bukan hanya mengingat, mengetahui, tapi bisa lebih bisa diimplementasikan dengan baik," paparnya.
Kendati pembelajaran model ceramah itu sering digunakan oleh guru-guru di Indonesia, kata Harjono, mungkin Kemendikbudristek mengatakan seperti itu berbasis data, mungkin hasil dari survey lebih banyak guru yang menggunakan model ceramah.
"Data itu nggak salah juga, kalau memang datanya memang begitu, tapi mesti dilihat juga dong, gurunya dimana, mata pelajaran apa, guru kelas berapa," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait