CIMAHI, iNewsCimahi - Kemendikbudristek menyoroti pembelajaran kepada peserta didik dengan gaya model ceramah yang selalu digunakan oleh guru-guru atau para pengajar.
Melihat hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono angkat bicara. Menurutnya, metode pembelajaran dengan gaya ceramah, sebetulnya tidak salah juga, asal menggunakan pendekatan pembelajaran yang bermakna.
"Masing-masing orang tuh kan punya cara belajar masing-masing. Misalnya, dia lebih cenderung menggunakan model audiotori, dia bisa lebih mengerti kalau dia mendengarkan. Ada orang yang visual, dia lebih mudah mengingat, contohnya ngomong bola, dan bolanya ditunjukan. Ada juga orang yang belajarnya sambil bergerak dan melakukan sesuatu," jelas Harjono, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, bahwa yang digulirkan oleh Kemendikbudristek adalah mengajar sesuai dengan cara belajar anak. Bahkan, metode ceramah itu tidak selamanya buruk.
"Jadi guru-guru di Indonesia menurut saya tidak hanya menggunakan metode ceramah saja. Tapi intinya apapun teknik yang digunakan terus dikembangkan adalah, pembelajaran bermakna, jadi anak itu bukan hanya mengingat, mengetahui, tapi bisa lebih bisa diimplementasikan dengan baik," paparnya.
Kendati pembelajaran model ceramah itu sering digunakan oleh guru-guru di Indonesia, kata Harjono, mungkin Kemendikbudristek mengatakan seperti itu berbasis data, mungkin hasil dari survey lebih banyak guru yang menggunakan model ceramah.
"Data itu nggak salah juga, kalau memang datanya memang begitu, tapi mesti dilihat juga dong, gurunya dimana, mata pelajaran apa, guru kelas berapa," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait