Lukisan bergaya ekspresionis, sapuan cat yang tegas, cipratan cat dan lelehan, menampilkan figur pucat, mata terpejam, sosok yang terlukis mirip figur perempuan seperti lukisan romantik zaman romawi.
"Setiap lukisan ada teks puisi yang menceritakan setiap judul karya walaupun teks tersebut tersamarkan beberapa bagian, teks tersebut sangat religius, hampir setiap lukisannya bernuansa merah. Lukisan ini mengingatkan suasana perang walaupun sebenarnya peristiwa covid-19 ini mirip perang dunia ketiga dalam bentuk berbeda dengan perang Dunia kesatu dan kedua," papar Kurator, Isa Perkasa, Senin (6/12/2022).
Menurut Isa, lukisan yang berjudul Mencari Jiwa, sosok malaikat maut mengambil ruh dari tubuh seorang pengidap Covid-19, jasadnya terkulai lemas, warna raut wajah pucat terpejam sedih, ruh dibawa terbang malaikat maut, goresan warna latar merah dengan figur putih bercampur, goresan garis kering dengan teks puisi samar mengisi ruang, tulisan pada lukisan makin menjelaskan makna judul karya tersebut, seperti yang tertulis malaikat maut seakan mencari jiwa, siapa berikutnya tidak ada yang tahu, sekuat apapun kita, semua bisa terkena gilirannya.
Selain itu, bahwa yang menarik juga pada lukisan yang berjudul “Harapan Ada Selama Ada Kemauan” figur-figur terpapar memenuhi ruang, mata terpejam, warna warni goresan cat mengisi bidang, diimbangi dengan teks mengelilingi ruang gambar dengan lelehan cat.
Lukisan pelecehan Drupadi, latar merah dengan objek figur putih bercampur warna lain, sosok Drupadi yang ditelanjangi oleh lelaki yang bernama Dursasana dalam kisah Barathayuda ini menarik pusat perhatian, teks warna yang samar mengisi bidang merah dengan kalimat yang cukup panjang, menumpuk dengan garis kering dari ujung batang kwas, gestur kedua sosok itu memberikan citra penindas dan yang ditindas sangat terasa, nafsu keserakahan membutakan logika, tidak lagi melihat manusia, apa saja dilakukan tak lagi bisa mengendalikan diri, lupa bahwa manusia memiliki akal budi.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait