Jejak Rel dan Air Dalam Kisah Revitalisasi Stasiun Cicalengka

JAKARTA, iNewsCimahi.id - Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Wilayah Bandung baru saja menyelesaikan kegiatan pengecatan ulang dan penataan kembali corong air bersejarah di Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung pada 25-27 April 2025 ini melibatkan sekitar 10 anggota IRPS, didukung warga sekitar, untuk menghidupkan kembali pesona peninggalan perkeretaapian era kolonial.
Jejak Sejarah Corong Air Cicalengka
Menurut Deden Suprayitno Humas IRPS Pusat, corong air Stasiun Cicalengka ini dibangun bersamaan dengan stasiun Cicalengka sekitar tahun 1884 dan menjadi saksi bisu kejayaan lokomotif uap di Indonesia.
"Awalnya, stasiun ini memiliki tiga unit corong air. Dua unit terletak di peron antara jalur 1 dan 2, sisi barat dan timur stasiun, serta satu unit di dekat putaran lokomotif," Kata Deden. Selasa (29/4/2025)
Adapun corong air yang masih bertahan hingga kini, ujarnya, berada di dekat putaran lokomotif, lengkap dengan jalur lama yang diduga digunakan untuk pemeriksaan kolong lokomotif.
“Corong air tipe ini sangat khas di lintas jalur raya pada masanya. Saat ini, mungkin hanya di Cicalengka corong air seperti ini masih berdiri,” kata Deden.
Ia menambahkan bahwa corong air ini sempat terabaikan, tertutup semak belukar, sebelum akhirnya dirawat kembali oleh IRPS pada 2022. "Setelah renovasi Stasiun Cicalengka selesai, IRPS kembali melanjutkan perawatan untuk memastikan warisan sejarah ini tetap terjaga," pungkasnya.
Kolaborasi untuk Pelestarian
Dalam kesempatan yang sama, Ronald Fernando L., Koordinator Wilayah IRPS Bandung mengatakan proyek pengecatan ulang dan penataan ini tidak hanya melibatkan anggota IRPS, tetapi juga warga sekitar Cicalengka yang turut antusias.
"Kami sangat senang melihat semangat warga untuk ikut melestarikan peninggalan sejarah ini,” tutur Ronald.
Dengan kerja sama ini,ujarnya, corong air yang dulunya kusam kini tampil lebih segar, siap menjadi pengingat akan masa lalu perkeretaapian Indonesia.
Menjaga Memori Perkeretaapian
Ronald menuturkan, meski corong air ini tidak lagi berfungsi seperti dulu, namun keberadaannya memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Bersama putaran lokomotif yang masih ada di Stasiun Cicalengka, corong air ini menjadi pengingat akan teknologi perkeretaapian era lokomotif uap yang pernah berjaya di Jawa Barat.
“Kami berharap keberadaan corong air ini bisa menjadi bahan edukasi, khususnya untuk generasi muda, tentang bagaimana perkeretaapian berkembang di Indonesia,” kata Ronald.
Menurut Ronald, pelestarian corong air ini bukan hanya soal menjaga fisik bangunan, tetapi juga tentang menghidupkan kembali cerita-cerita di baliknya. “Walaupun tidak bisa digunakan lagi, corong air ini adalah bukti nyata sejarah panjang perkeretaapian kita,” tambahnya.
Langkah ke Depan
Proyek revitalisasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan IRPS untuk melestarikan warisan perkeretaapian di Indonesia. Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap sejarah lokal, IRPS berharap corong air Stasiun Cicalengka dapat menjadi destinasi edukasi sekaligus wisata sejarah. “Kami ingin masyarakat, terutama di Jawa Barat, bangga dengan warisan ini,” tutup Ronald.
Keberadaan corong air Cicalengka yang telah berusia lebih dari satu abad ini bukan hanya monumen sejarah, tetapi juga cerminan semangat pelestarian yang terus hidup. Kini, dengan wajah baru, corong air ini siap menyapa generasi masa kini dan masa depan, mengisahkan perjalanan panjang perkeretaapian Indonesia.
Editor : Okky Adiana