BANDUNG, iNewsCimahi.id - Sejumlah dosen dari Kelompok Keahlian People and Knowledge Management (KK PKM), Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung ( SBM-ITB), bekerjasama dengan kelompok swadaya masyarakat Zeroforganicmengadakan sosialisasi Pembangunan Tempat PengolahanSampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Desa Panjalu, Jawa Barat.
Kegiatan ini diadakan sebagai salah satu rangkaian dari program pengabdian masyarakat yang menyasar SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dengan Subtopik Pengelolaan Sampah.
Pengabdian masyarakat ini diangkat berdasarkan isu darisampah Desa Panjalu yang selama ini dihasilkan dari wisata, rumah tangga, pasar tradisional, fasilitas publik dan pertokoanyang dapat mencapai ±10ton/hari. Sedangkan sampah di DesaPanjalu masih dikelola oleh UPTD KPP Wilayah Panumbangandengan jarak tempuh dari desa Panjalu ke TPA Cisaga ±45 KM. Pembangunan TPS3R menjadi solusi untuk mengatasi masalahsampah di Desa Panjalu.
Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh perwakilan karangtaruna dan masyarakat dusun setempat, peserta diberikan materiterkait manfaat pengolahan sampah, peran komunitas dalampengelolaan sampah, serta ekonomi sampah.
Kelompok swadaya masyarakat Zeroforganicmendemonstrasikan bagaiamana sampah organik dapat diolahmenggunakan maggot untuk menjadi pupuk, dan bagaimana sampah anorganik dapat diolah menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti ecobrick atau batu bata yang terbuat dariplastik.
Ketua Kelompok Keahlian People and Knowledge Management (KK PKM), Donald Crestofel Lantu, Ph.D., juga memaparkanbahwa pengolahan sampah tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tapi dapat menjadi nilai ekonomi atau pemasukan tambahan untuk masyarakat. Hasil olahan sampah dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, seperti sampah anorganik yang dapat diolah kembali menjadi kursi yang dapat dijual kembali.
"Program pengabdian masyarakat ini dimulai pada bulan Juni 2024, dan tim dosen SBM TIB akan terus mendampingi dan mengevaluasi program Pembangunan TPS3R di Desa Panjaluini," ujar Donald Crestofel Lantu.
Editor : Okky Adiana