Jarang seorang dirigen dapat memenangkan kompetisi itu dua kali. Akan tetapi kita patut berbangga karena orang kedua yang memenangkan itu juga dua kali adalah adalah Avip Priatna, dirigen dari Indonesia. Kembali ke Stojan Kuret, melatih tim SAC dimulai sekitar jam 3, baru selesai jam 7 malam.
Dia kebablasan dan lupa waktu karena sangat menikmati interaksi dan engagement yang terjalin dengan mudah dengan tim SAC. Saat break sekitar 4.30, anak-anak diberi waktu untuk istirahat selama 15 menit. Ada yang ke toilet, cari sinyal (karena bangunan lama dengan tembok tebal), dan ada yang tiduran, bahkan ketiduran sampai lupa waktu karena serangan ”jetlag” yang begitu berat.
Sebelum istirahat malam, tim SAC disajikan makan malam khas Slovenia, yang selalu diawali dengan sup dan kali ini adalah campuran potongan daging kecil dan bulatan makanan yang terbuat dari kentang yang ditumbuk dan sayuran.
Lanjut dengan hidangan utama pancake dengan selai coklat, dan hidangan penutup. Urutannya selalu begitu, seperti hari pertama tim SAC disajikan nasi risotto dengan potongan ayam, dan makan siang hari kedua sup goulash dengan bola-bola daging yang besar. Tim SAC yang sebagian besar berumur belasan menikmati sekaligus berjuang untuk menyesuaikan diri dengan sajian yang berbeda dengan di rumah sendiri.
Hari ini, tanggal 28 Oktober 2024, tim SAC akan melakukan penampilan pertama mereka di Slovenia, dengan konser yang sudah dipersiapkan sebelumnya di Ursuline Church, Ljubljana, ibu kota negara itu.
Selanjutnya, mereka akan tampil kembali di 29 Oktober 2024 di St Mark's Church, Koper. Seperti seseorang yang terus menerus berlatih dan mengikuti ”tryout” (TO) untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan masuk di program studi favorit, demikian juga tim SAC melakukan dua kali TO di Slovenia, sebelum penampilan puncak di Rimini, Italia, pada Tanggal 1 November 2024 nanti.
Editor : Okky Adiana