BANDUNG, iNewsCimahi.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui kolaborasi antara Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) terus menggencarkan pengabdian masyarakat di Papua Barat Daya.
Tim Pengabdian Masyarakat ITB terdiri dari perwakilan akademisi SBM ITB, yaitu Dr. Eng. Nur Budi Mulyono, Ilma Aulia Zaim, Ph.D, Lisandy Arinta Suryana, MSM., Mochamad Haikal Ghiffari, dan Muhammad Rakha Athaya. Sementara itu, Tim FSRD ITB diwakili oleh Dr. Muksin, S.Sn, M.Sn, Dr. Dikdik Sayahdikumullah, M.Sn, Zusfa Roihan, S.Sn, M.Sn, Raisa Ulima Mulyono, Kiara Shafah Khalisah Chaidir, dan Betiq Laiqa Fatiha.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak 20 Agustus hingga 28 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kemandirian ekonomi masyarakat, serta memperkuat kompetensi guru dan mahasiswa di Kabupaten Sorong.
Dimulai di Kampung Kuadas, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, program pengabdian ITB ini berfokus pada pemberdayaan warga melalui pengembangan ekonomi kreatif. Tim pengabdian, yang terdiri dari akademisi ITB, melibatkan sebanyak 25 perempuan warga setempat dalam berbagai pelatihan. Salah satu pelatihan yang paling diminati adalah pembuatan produk tie-dye menggunakan tisu sebagai bahan utama, yang diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Kampung Kuadas.
Mewakili Tim SBM ITB, Dr. Eng. Nur Budi Mulyono menjelaskan, "Program ini dirancang untuk mempromosikan ekonomi kreatif sebagai solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kampung Kuadas. Kami ingin membekali warga dengan keterampilan yang dapat mengubah kreativitas menjadi penghasilan yang berkelanjutan," ujarnya.
Selain pelatihan teknis, warga juga mendapatkan pengetahuan tentang strategi penentuan harga pasar, yang membantu mereka dalam mengembangkan usaha kreatif secara profesional dan meningkatkan daya saing produk di pasar yang lebih luas.
Dr. Muksin, perwakilan dari FSRD ITB, menambahkan pentingnya berpikir kreatif dalam proses produksi. "Kreativitas adalah kunci dalam menciptakan produk yang unik dan bernilai jual tinggi. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk yang tidak hanya menarik tetapi juga memiliki nilai ekonomi," ucapnya.
Program pengabdian ini juga melibatkan kolaborasi dengan Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, yang diwakili oleh akademisi Prodi Teknik Kimia, Nita Indriyani, MT dan Yusnita La Goa, MT. Selain itu, program ini mendapatkan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB dan NORHED project dari Norwegian Agency for Development Cooperation.
Sebagai bagian dari rangkaian pengabdian, pada 23 Agustus 2024, Tim FSRD dan SBM ITB mengadakan pelatihan seni rupa di Gedung UNIMUDA Convention Center (UCC), Sorong. Pelatihan ini ditujukan untuk guru-guru di Kabupaten Sorong, dengan tujuan meningkatkan kreativitas mereka dalam bidang seni rupa. Materi pelatihan mencakup teknik menggambar, pembuatan karya tie-dye, dan seni rupa dengan teknik cap daun.
"Kami ingin menepis anggapan bahwa seni rupa di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) itu mahal dan sulit diajarkan. Kami menggunakan material sederhana seperti tisu dan dedaunan yang mudah didapatkan. Ini menunjukkan bahwa membuat karya seni rupa tidak harus sulit dan mahal," papar Dr Muksin.
Dalam pelatihan ini, Tim SBM ITB juga memberikan ilmu dasar pemasaran ekonomi kreatif. Dr. Eng. Nur Budi Mulyono menyebutkan, "Kami ajarkan mengenai dasar-dasar bisnis seperti segmenting, targeting, dan positioning (STP), agar produk seni rupa yang dihasilkan bisa lebih bernilai ekonomis.
Rangkaian kegiatan pengabdian ini ditutup dengan kuliah umum yang digelar pada 27 Agustus 2024 di UCC UNIMUDA Sorong. Dalam kesempatan ini, Dr. Nur Budi Mulyono menyampaikan materi terkait pemanfaatan transformasi digital dalam bisnis, sementara Dr. Muksin membahas pengembangan kreativitas seni dalam program menuju prestasi.
Ketua Program Studi Teknik Kimia UNIMUDA Sorong, Nita Indriyani, ST, MT, mengapresiasi kolaborasi ITB dengan UNIMUDA Sorong.
"Kami berharap melalui kolaborasi ini, akan tercipta transfer ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mahasiswa kami, dan membuka jalan untuk kerjasama yang lebih baik di masa mendatang," ucapnya.
Kolaborasi ITB dan UNIMUDA Sorong ini tidak hanya memperkaya kompetensi warga dan guru, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat di Papua Barat Daya. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pendidikan dan pengabdian masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Editor : Okky Adiana