get app
inews
Aa Text
Read Next : SBM-ITB Gandeng Zeroforganic dalam Memberikan Sosiasilasi Pembangunan TPS3R di Desa Panjalu  

Profesor Ekonom Inggris, Gilman Soroti Pertumbuhan Masa Depan Bisnis Berkelanjutan

Rabu, 28 Agustus 2024 | 17:59 WIB
header img
ICMEM ((International Conference on Management in Emerging Market 2024) yang diselenggarakan oleh SBM-ITB dan dihadiri oleh peserta serta pembicara dari tujuh negara, Mark Gilman, profesor ekonomi dari Universitas Derby UK. (Foto: istimewa)

BALI, iNewsCimahi.id - Pada acara konferensi internasional ICMEM ((International Conference on Management in Emerging Market 2024) yang diselenggarakan oleh SBM-ITB dan dihadiri oleh peserta serta pembicara dari tujuh negara, Mark Gilman, profesor ekonomi dari Universitas Derby UK,  menyampaikan pembicaraan yang menarik mengenai kebutuhan mendesak untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan di antara usaha kecil dan menengah (UMKM), khususnya di Inggris, di mana terjadi penurunan signifikan pada jenis bisnis ini. 

 

Profesor Gilman menyatakan, Riset yang dilakukan oleh Prof. mark Hart, setelah 15 tahun, hampir 90% perusahaan kecil telah hilang dan tidak beroperasi lagi. 

 

"Kita memiliki masalah besar di Inggris dan di seluruh dunia: yaitu bagaimana kita membantu perusahaan untuk menyelamatkan diri dan tidak hanya bertahan dalam lingkungan zero carbon tetapi juga berkembang dan menyelamatkan ekonomi," ujarnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Profesor Gilman membahas pendekatan multidisiplin yang mencakup penelitian terhadap UMKM di Inggris dan pengembangan model realistis yang berfokus pada persaingan pasar, kolaborasi, tantangan supply chain, serta penggunaan teknologi dan inovasi secara strategis.

 

 "Kami telah mengembangkan framework transformasi organisasi dinamis, dan perusahaan dapat menggunakan framework ini untuk melihat secara holistik bagaimana mereka perlu berkembang, dan bagaimana mereka mengurus kembangannya sebagai organisasi," imbuhnya.

 

Profesor Gilman membagi perusahaan menjadi beberapa ketegori yaitu, high growth company, low growth company, organisasi statis, dan declining company.  High growth company memiliki banyak faktor yang berbeda dibanding dengan jenis perusahaan lain.

 

“High growth company  ini berfokus pada inovasi jangka panjang dalam prosesnya, melibatkan penggunaan teknologi, bekerja sama untuk membangun jaringan yang kuat dengan supplier dan konsumen mereka. Lebih jauh lagi, perusahaan jenis ini menggunakan performance management system dan manajemen strategis secara holistik," paparnya.

 

Framework tranformasi yang dimaksud oleh Prof Gilman mencakup transformasi digital, transformasi strategis, dan transformasi pemikiran, menekankan produktivitas, kesempatan, serta inklusivitas untuk berkembang sebagai organisasi untuk menciptakan keberanin, value dan sustainability. 

 

Profesor Gilman menekankan pentingnya tidak hanya memiliki strategi tetapi juga memahami revolusi digital dan perubahan pemikiran yang diperlukan di dalam organisasi: 

 

"Jadi, sangat penting bagi organisasi untuk melakukannya, dan  mereka perlu mengubah pemikiran atau mindset mereka, pemikiran para pekerja di dalam organisasi, agar mereka bekerja dengan lebih dinamis, efisien, dan produktif," ujarnya.

 

Melalui framework yang komprehensif ini, Profesor Gilman percaya bahwa UMKM tidak hanya bisa bertahan tetapi juga berkembang, berkontribusi secara positif terhadap perekonomian dan lingkungan.

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut