get app
inews
Aa Read Next : UM Bandung Tawarkan Beragam Beasiswa Bagi Mahasiswa Baru

UM Bandung Terus Tingkatkan Kualitas Melalui Workshop Kurikulum Berorientasi OBE

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:59 WIB
header img
Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi. (Foto: istimewa)

Pendidikan juga berperan penting dalam menghadapi resesi di berbagai bidang kehidupan. Perancangan kurikulum adalah alat yang merencanakan tujuan dari program studi, bahkan universitas itu sendiri. Dengan demikian, pendidikan dapat melahirkan program studi yang unggul dan berkemajuan, karena pendidikan adalah investasi peradaban di masa depan.

 

“Kurikulum OBE berprinsip pada pengetahuan yang tidak hanya berorientasi pada kemampuan yang dapat dikuasai mahasiswa. Namun, juga pada bagaimana mahasiswa mampu memiliki kepedulian terhadap masalah sosial, lingkungan, dan nasionalisme,” tegas Hendar.

Sementara itu, Helmi menyampaikan bahwa Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) harus mencerminkan pengetahuan, keterampilan, dan ketakwaan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan fokus pada pengembangan mata kuliah dan penghapusan mata kuliah yang tidak relevan.

 

“Setiap mata kuliah harus menggunakan pendekatan historis, hukum, politik, ekonomi, dan studi teologi Islam kontemporer. Penerapan OBE di kampus UM Bandung dengan basis Islamic Technopreneur diharapkan dapat melahirkan mahasiswa yang kritis, mandiri, memiliki kemampuan riset mendalam, berinovasi, dan memiliki kedalaman spiritual yang mampu berintegrasi dengan kemajuan zaman,” kata Helmi.

 

Fokus kurikulum OBE, kata Helmi, adalah menjawab pertanyaan mengenai kemampuan apa yang dapat dikuasai oleh siswa atau mahasiswa dan apa yang bisa mereka lakukan dan sebagainya.  Kurikulum OBE memiliki berbagai kriteria, yaitu pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill).

 

“Dosen dan mahasiswa perlu memahami bahwa penilaian bukan hanya berdasarkan penguasaan pengetahuan, tetapi juga keahlian. Cara mengajar dosen seharusnya tidak hanya berfokus pada penyampaian pengetahuan, melainkan juga pada pengembangan keahlian setiap siswa atau mahasiswa. Selanjutnya, sistem penilaian harus didasarkan pada penguasaan pengetahuan dan keahlian,” tandas Helmi.

 

Peserta workshop kurikulum OBE ini adalah dekan dan wakil dekan, kaprodi dan sekretaris, kepala dans sekretaris lembaga, dan Unit Penjaminan Mutu Program Studi. Mereka tampak mengikuti worskhop dengan khidmat kemudian diselingi dengan diskusi.

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut