get app
inews
Aa Text
Read Next : Begini Pendaftar Bakal Calon MWA UPI dari Unsur Masyarakat Periode 2025-2030

287 Dosen Praktisi Berkolaborasi pada Program Praktisi Mengajar di UPI

Rabu, 25 Oktober 2023 | 15:27 WIB
header img
Program praktisi mengajar mendorong kesempatan kolaborasi strategis bersama praktisi dunia kerja, baik. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNewsCimahi.id - Keterlibatan praktisi mengajar pada perkuliahan di kelas memberikan manfaat bagi penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai media aktualisasi dan referensi materi pembelajaran sesuai penggunaannya di dunia kerja.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A, menjelaskan bahwa program praktisi mengajar mendorong kesempatan kolaborasi strategis bersama praktisi dunia kerja, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam proses perancangan dan pelaksanaan pembelajaran  untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mahasiswa sesuai kebutuhan dunia kerja.

Menurut dia, melalui program praktisi mengajar ini, UPI memiliki kesempatan penerapan tridarma perguruan tinggi saat melakukan  kolaborasi kemitraan dengan praktisi dunia kerja dalam meningkatkan kualitas lulusan serta meningkatkan citra kampus para pemangku kepentingan.

"Pada program praktisi mengajar angkatan ke 3 periode 2023/2024, sebanyak 287 praktisi berkolaborasi dengan dosen di UPI yang dilaksanakan terhitung dari September 2023 sampai dengan Febuari 2024 dengan jumlah mata kuliah sebanyak 241 yang sudah di usulkan," ujar Prof Didi, dalam siaran persnya, Rabu (25/10/2023).


Koordinator Program Praktisi Mengajar UPI Prof. Dr. H. Amir Machmud, SE., M.Si, menjelaskan tujuan dari Program Praktisi Mengajar salah satunya yaitu para praktisi tidak hanya mengajarkan teori saja, tapi para praktisi juga harus bisa mengajarkan dan mendorong mahasiswa untuk bisa mengenal dunia kerja yang sebenarnya.  Agar mahasiswa tidak kaget ketika menghadapi atau terjun langsung ke dalam dunia kerja.

“Para praktisi harus bisa memotivasi dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa supaya lebih percaya diri untuk mengasah kemampuannya, sehingga ketika di dunia kerja nantinya mahasiswa ini mudah bersosialisasi dengan lingkungan yang baru," ujar Prof Amir.

Dia berharap, jumlah matakuliah yang akan didanai lebih banyak. Karena semakin banyak praktisi yang lolos dalam validasi dan bekerja sama dalam mengajar, semakin tinggi indikator kinerja utama yang akan dicapai. Melalui program praktisi mengajar, para mahasiswa juga akan mendapatkan pengalaman lapangan yang berharga untuk memperkaya pemahaman mereka dalam dunia kerja yang sebenarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan peningkatan jumlah praktisi mengajar yang diharapkan secara langsung berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui keterlibatan para praktisi yang memiliki pengalaman praktis di bidangnya, perkembangan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa diharapkan dapat meningkat.

"Sejumlah tantangan utama dalam praktisi mengajar ini diantaranya pada proses validasi praktisi mengajar yang dilakukan Kemdikbudristek, kelengkapan administrasi yang diajukan oleh para praktisi, serta proses pemantau dan evaluasi para praktisi terhadap agenda rencana pembelajaran yang diajukan serta penilaian kemampuan dan kualitas pengajaran para praktisi. Selain itu ia mengingatkan para praktisi untuk lebih berhati-hati dalam menyusun kelengkapan administrasi mereka. Hal ini akan memastikan bahwa proses validasi dapat berjalan dengan lancar dan praktisi yang berkualitas dapat diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi maksimal dalam pendidikan," papar Prof Amir.


Prof Amir Machmud akan terus mendukung upaya pengembangan praktisi mengajar di Indonesia. Kolaborasi antara praktisi dan akademisi akan memberikan hasil yang sangat positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang dinamis dan berorientasi pada dunia kerja. Progam praktisi mengajar ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam pemperoleh pengalaman belajar ilmu praktis yang aktual, relevan, bermanfaat,  dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Melalui program ini, juga para mahasiswa mendapat pendampingan (mentorship) dari praktisi ahli panutan. Selain itu para dosen dan mahasiswa dapat berjejaring dengan pengajar praktisi ahli dan memberikan edukasi kepada mahasiswa akan potensi mereka di dunia kerja, memperoleh pengalaman belajar hard skills dan soft skills sebagai penguat  keterampilan, dan menambah kompetensi.

"Praktisi yang terlibat dalam kolaborasi program ini khususnya di UPI mendapatkankan manfaat yang besar terutama memperoleh informasi dan referensi tentang mahasiswa yang memiliki potensi dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, memperoleh informasi potensi mahasiswa yang mampu menjadi mitra bagi  dunia kerja, mendidik dan menjaring sumber daya manusia unggul lebih awal untuk membentuk pangkalan bakat," pungkasnya.

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut