Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, tujuan SmartTren yakni menjadikan siswa mutakhir yang memiliki sifat taklim (pembelajar), ta’dib (pembiasaan), dan takzim (santun).
“Mari kita selalu membentuk karakter dengan baik, mencoba membiasakan berpikir baik, mengucapkan hal baik, dan menjadi kebiasaan yang baik,” ucapnya.
Kadisdik pun mendorong seluruh siswa untuk terus menjadi pribadi baik yang mandiri.
“Dengan kebaikan yang dilakukan, itu akan menjadi karakter Adik-adik semua dan akan membawa takdir baik buat Adik-adik semua,” tambahnya.
Program SmartTren Ramadan ini mendapat apresiasi dari Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Jabar. Wakil Ketua Komisi V DPRD, Abdul Hadi Wijaya menuturkan, SmartTren bisa dibilang merupakan pesantren terbesar di dunia sebab dihadiri oleh jutaan santri se-Jabar yang merupakan siswa SMA, SMK, dan SLB.
“SmartTren sangat positif. Dengan teknologi dan koordinasi yang baik, Disdik Jabar bisa menyelenggarakan pesantren terbesar di dunia,” terangnya.
Gus Ahad, sapaan akrabnya berharap, SmartTren ini dapat menjadikan generasi muda yang taat pada agama, terus belajar mendalami Islam, dan menjadi diri yang berperilaku lebih baik. “Tujuan bulan Ramadan ini akan berimbas pada kita agar lebih takwa, saleh, taat pada sesama, dan saling menghormati,” imbuhnya.
Pembukaan SmartTren Ramadan tahun ini dibuka oleh performa Naysila, siswa SLBN A Citeureup dan dimeriahkan oleh penampilan Cepot dan SMKN 10 Bandung lewat Daway (Dakwah Wayang).
Editor : Okky Adiana