Menurut Budi, upaya meraih predikat sebagai Kota Sehat sejalan dengan visi jangka panjang Cimahi yakni sebagai kota yang Campernik, yang berarti bahwa Kota Cimahi adalah kota yang maju, unggul dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya harus disertai dengan aksi meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Cimahi.
“Tentu kondisi masyarakatnya harus betul-betul sehat gitu ya. Nah nanti akan disosialisasikan kembali di tingkat RW, yang nantinya akan dilombakan dan dinilai. Lomba-lomba ini bukan tujuan seutuhnya tapi menjadi alat bagaimana RW bisa terlibat aktif dalam mewujudkan Kota Cimahi sebagai Kota Sehat,” tandas Budi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Mulyati menyampaikan bahwa indeks kesehatan masyarakat Kota Cimahi telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, “Indeks kesehatan sudah di angka 84,31, artinya nilai kita sudah naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Mulyati menyebutkan pihaknya telah melakukan persiapan dalam mewujudkan Kota Cimahi sebagai Kota Sehat. Ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2017 Kota Cimahi tidak lagi menyandang predikat Kota Sehat, oleh karenanya melalui Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya, Pemerintah Daerah Kota Cimahi akan berupaya untuk meraih kembali predikat Kota Cimahi sebagai Kota Sehat.
“Tentunya berbagai upaya akan kita lakukan bersama agar dapat agar kita mendapatkan kembali predikat sebagai Kota Sehat, dimana salah satu unsurnya adalah kita harus sudah bebas ODF, itu yang sedang kita gagas dengan Forum Kota Sehat. Targetnya tahun depan akan mengikuti verifikasi tingkat Provinsi, di bulan Oktober ini akan turun penilaian dari Provinsi, tahun depan kita mengikuti penilaian, jadi persiapan sudah dilakukan jauh-jauh agar dapat meraih hasil yang optimal,” paparnya.
Adanya kegiatan intervensi dan monev RW Siaga Aktif dalam implementasi Germas dan Kota Sehat Tingkat Kota Cimahi pada tahun 2024 dapat dijadikan momentum dalam membangkitkan kembali semangat kebersamaan dan mewujudkan Kota Sehat di Kota Cimahi.
Sasaran kegiatan Intervensi RW Siaga Aktif ini adalah 15 kelurahan se-Kota Cimahi dengan 1-2 lokus pada masing-masing kelurahan. Sementara itu beberapa hal yang menjadi fokus intervensi ini adalah : inovasi dalam peningkatan gerakan masyarakat hidup sehat, inovasi dalam mewujudkan Cimahi zero new stunting, inovasi dalam pencegahan DBD, inovasi dalam gerakan TOSS TB dan cegah HIV. Hal tersebut perlu dilaksanakan guna mencapai tujuan SDG’s, yaitu terwujudnya kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait