Sementara itu, dalam aspek sosial, Pupuk Indonesia menjalankan program "MAKMUR" untuk mendukung petani di seluruh Indonesia. Program ini memberikan akses ke teknologi, pendanaan, dan pasar bagi para petani, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan mereka. "Produktivitas petani padi meningkat sekitar 15%, dan keuntungan mereka meningkat sekitar 30%," jelas Rahmad Pribadi, menekankan dampak positif dari program Makmur.
Program MAKMUR ini juga menyediakan supervisor dari agronomis agar para petani tetap dapat menjaga kualitas tenamannya dan dapat dipanen dalam kondisi optimal
Rahmad menambahkan bahwa aspek tata kelola perusahaan juga hal yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat Pupuk Indonesia adalah perusahaan besar. “Skor kami dalam berbagai macam assessment dari Kementerian BUMN dan Corporate Governance Perception Index selalu meningkat serta mendapatkan predikat Sangat Terpercaya.”
Pupuk Indonesia adalah perusahaan milik negara yang berdedikasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan keberlanjutan melalui inovasi dan pemberdayaan komunitas. Dengan fokus pada tujuan SDG dan elemen ESG, Pupuk Indonesia terus berupaya menjadi pemimpin dalam industri pupuk global.
Pada sesi workshop 1 Konferensi Internasional ICMEM 2024 yang adakan oleh SBM ITB, mengenai praktik terbaik pengelolaan ESG dan Sustainability di Indonesia dan UK selain Rahmad Pribadi, hadir pula Prof. Mark Gilman, profesor ekonomi dari Univesitas Derby, UK.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait