DENPASAR, iNewsCimahi.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) adalah produsen pupuk nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, dengan produksi mencapai 14,5 juta ton N-Fertilizer dan 9 juta ton urea, bagini kata Rahmad Pribadi, CEO Pupuk Indonesia (persero), dalam sebuah presentasi baru-baru ini.
"Kami memahami pentingnya target SDG dan elemen ESG, serta bagaimana keduanya saling terkait dalam mencapai keberlanjutan." tambah Rahmad dalam acara plenary session ICMEM (International Conference on Management in Emerging Market) 2024 yang bertemakan “Sustainability and ESG Best Practices in Indonesia Companies and UK”.
Dalam upayanya mencapai target ESG dan SDGs, Pupuk Indonesia membagi pendekatannya ke dalam tiga aspek utama: lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Untuk aspek lingkungan, perusahaan telah menerapkan efisiensi dan optimisasi energi, ekonomi sirkular, serta investasi dalam energi hijau dan amonia hijau.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Pupuk Indonesia (persero) turut serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN. Selain itu, Pupuk Indonesia juga telah meluncurkan berbagai inisiatif hijau, termasuk proyek amonia bersih yang bertujuan untuk memproduksi amonia hijau dengan kapasitas 7 juta ton.
"Dengan semua aktivitas yang kita lakukan di Indonesia, kami sangat yakin bahwa pada tahun 2030, kita akan mencapai reduksi emisi sebesar 29 persen," tambah Rahmad Pribadi.
Sementara itu, dalam aspek sosial, Pupuk Indonesia menjalankan program "MAKMUR" untuk mendukung petani di seluruh Indonesia. Program ini memberikan akses ke teknologi, pendanaan, dan pasar bagi para petani, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan mereka. "Produktivitas petani padi meningkat sekitar 15%, dan keuntungan mereka meningkat sekitar 30%," jelas Rahmad Pribadi, menekankan dampak positif dari program Makmur.
Program MAKMUR ini juga menyediakan supervisor dari agronomis agar para petani tetap dapat menjaga kualitas tenamannya dan dapat dipanen dalam kondisi optimal
Rahmad menambahkan bahwa aspek tata kelola perusahaan juga hal yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat Pupuk Indonesia adalah perusahaan besar. “Skor kami dalam berbagai macam assessment dari Kementerian BUMN dan Corporate Governance Perception Index selalu meningkat serta mendapatkan predikat Sangat Terpercaya.”
Pupuk Indonesia adalah perusahaan milik negara yang berdedikasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan keberlanjutan melalui inovasi dan pemberdayaan komunitas. Dengan fokus pada tujuan SDG dan elemen ESG, Pupuk Indonesia terus berupaya menjadi pemimpin dalam industri pupuk global.
Pada sesi workshop 1 Konferensi Internasional ICMEM 2024 yang adakan oleh SBM ITB, mengenai praktik terbaik pengelolaan ESG dan Sustainability di Indonesia dan UK selain Rahmad Pribadi, hadir pula Prof. Mark Gilman, profesor ekonomi dari Univesitas Derby, UK.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait