Sementara itu, Assistant General Manager GEM Co., Ltd. juga sebagai Project Leader untuk GEM Joint Laboratory, Dr. Xu Pengyun, mengatakan, patung tersebut merupakan gagasan dari Chairman of GEM Prof. Xu Kaihua. Selain di ITB, patung ini berada di beberapa lokasi lainnya, seperti di Jingmen, Wuhan, Wuxi, dan Shenzhen. Hal ini beririsan dengan GEM yang merupakan 10 perusahaan Tiongkok teratas yang sejalan dengan tujuan PBB mengenai keberlanjutan.
Keberadaan patung robot ini untuk mengenalkan konsep keberlanjutan dari GEM dan ITB dengan adanya China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy Materials and Metallurgical Engineering Technology yang memfasilitasi sivitas akademika untuk melakukan riset multidisiplin dalam bidang material energi baru yang sudah dikembangkan di beberapa Kelompok Keahlian (KK) di ITB, baik di hulu pada penyediaan bahan baku maupun di hilir untuk menghasilkan material-material energi baru yang inovatif. Setelah itu, material yang sudah digunakan akan didaur ulang kembali menjadi bahan energi baru.
“Jadi, patung robot ini menggambarkan kondisi laboratorium dari hulu sampai hilir sampai material digunakan lagi. Bisa dikatakan bahwa laboratorium ini membentuk circular economy atau sustainability,” ujar Tegar.
Selain patung robot, material daur ulang lain yang digunakan di laboratorium tersebut meliputi sejumlah atap, sejumlah lantai luar laboratorium, dan dinding serbaguna, yang seluruhnya terbuat dari plastik hasil daur ulang dari elektronik rumah tangga dan barang lainnya yang berbahan plastik. Material tersebut sudah diuji dan dapat bertahan untuk waktu 20 tahun.
Bangunan laboratorium ini memanfaatkan bangunan existing melalui proses alih fungsi dan ubah suai (adaptive reuse) dengan menambahkan lantai mezzanine pada bangunan yang awalnya hanya memiliki satu lantai. Dengan cara ini, kapasitas lantai dapat ditingkatkan menjadi dua kali luas lantai existing.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait