"Konsep pameran Genosida ini adalah teror bencana kemanusiaan akibat bombardir persenjataan mutakhir meruntuhkan rumah rumah penduduk di Gaza, jeritan anak tertimpa beton, ibu bapaknya dan saudaranya terbujur kaku lalu anak-anak itu jadi yatim piatu, banyak orang tua kehilangan anak anaknya sungguh pilu anak anak yang terluka itu dibopong dari puing reruntuhan penuh debu mesiu dan darah, sekolah hancur kena rudal dan anak anak tak bisa bersekolah lagi apalagi berlindung, tempat ibadah hancur, rumah sakit tempat perlindungan terakhir korban dirawat diserang dan dihancurkan, hidup di tenda pengungsian bukan tempat aman penuh kecemasan lalu harus berpindah pindah tempat karena diusir mereka dalam kondisi kelaparan, air bersih sangat sulit, kita hanya jadi penonton tak bisa berbuat apa apa dalam jeritan luka bangsa Palestina," papar Isa.
Seniman berharap bisa menghentikan perang untuk mengurangi korban bencana kemanusiaan Genosida dan kemerdekaan Palestina, semoga gerakan seniman ini adalah doa.
Sementara itu, Salah satu peserta yang mengikuti pameran tersebut yakni, Arthfael Arthfael Rajata Dewanto (8) anak dari Dara Bunga Rembulan. Dia menjelaskan kegiatan, anaknya (Arthfael) mulai berkarya gambar menggunakan pensil dan tidak berwarna, serta karya interaktif yang dibuat dari kertas.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait