Dalam hal pangan, Indonesia merupakan negara dengan tingkat ekspor yang tinggi dibandingkan impornya. Namun, komoditas ekspor Indonesia cenderung memiliki nilai tambah yang rendah. Prof. I Nyoman Pugeg menjelaskan pentingnya pembentukan kelembagaan yang terfokus pada ketahanan pangan nasional. Sudah sewajarnya masalah pangan dikoordinasikan oleh sebuah kementerian tersendiri (kementerian pangan) seperti halnya kementerian lain. Hal ini mengingat sampai saat ini belum terdapat kementerian pangan yang berfokus pada industri hulu hingga hilir pangan Indonesia. Dengan adanya kementerian pangan, eksistensi masa depan dan ketahanan pangan nasional dapat terjaga.
Di bidang teknologi, tidak dapat dipungkiri teknologi digital memegang peran sentral dan kritis dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045, teknologi digital seperti virtual reality, augmented reality, cybersecurity, block-chain, digital twin, generative AI, robotika, internet of things, dan quantum information sangat dibutuhkan untuk mendukung akselerasi transformasi informasi. Prof. Bambang menyampaikan bahwa Indonesia dalam hal industri digital dapat dikatakan belum tumbuh dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dimiliki juga rendah. Sebagai contoh belum banyak industri semikonduktor yang mendukung teknologi dan ekonomi digital. Prof. Bambang berharap, di masa mendatang dan kepemimpinan yang baru teknologi digital di Indonesia dapat dikembangkan secara masif.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait