Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M yang turut serta menjadi narasumber kegiatan menyambut antusias pelaksanaan kegiatan ini, karena menurutnya di IPDN sendiri yakni pada Fakultas Perlindungan Masyarakat terdapat program studi kependudukan dan catatan sipil sehingga materi yang dibahas dalam kegiatan ini dapat memberikan pemahaman baru yang relevan dengan apa yang diberikan dibangku perkuliahan.
“Masalah kependudukan ini masih menjadi masalah yang tidak terselesaikan, karena hakikat adanya pemerintahan fokus utamanya adalah mengurus penduduk baik itu dalam kerangka pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga maupun didalam upaya pemerataan keseimbangan antara pendapatan kekayaan penduduk”, ujar Prof Hadi.
Masih menurutnya, saat ini pihaknya menghadapi bonus demografi namun nanti pada tahun 2045 jika tidak dikelola dengan baik, akan menjadi beban masalah negara,
“Kita akan berkutat pada masalah tingkat kemiskinan, pengangguran dan lain sebagainya. Tahun 2022 kemiskinan di Indonesia mencapai angka 9,23% dan angka pengangguran pada bulan Juli lalu sebesar 5,45%, ini harus dipikirkan. BKKBN harus dapat berpikir secara komprehensif, profesional dan sistimatis, buat road map dan tepat sasaran untuk dapat mengatasi permasalahan kependudukan ini”, ujarnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait