BANDUNG BARAT, iNewsCimahi.id - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, kemacetan menjadi salah satu persoalan utama di Bandung Raya. Selain pendidikan, stunting dan sampah, hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama.
Kajian-kajian yang telah dilakukan, baik Bus Rapid Transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), hingga cable car, diharapkan rencana akbar tersebut dapat segera terealisasi.
Hal ini diungkapkan dalam acara seminar mematangkan regulasi yang nantinya bermuara pada Peraturan Gubernur (Pergub), guna mengakselerasi pembangunan transportasi massal di Bandung Raya, di Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/10/2023).
"Saya banyak (menerima) keluhan di WhatsApp, ada kesan BRT (tujuannya) mau apa lagi? Damri juga kosong. Artinya harus sustain. Harus bisa mengalihkan (penggunaan kendaraan pribadi) ke transportasi publik. Total ada 400 (BRT yang dipersiapkan untuk angkutan massal Bandung Raya), saya harap ini bus mau dikemanakan. Sosialisasi ke masyarakat, bagaimana hadirnya bus jangan menambah kepadatan di jalan raya," papar Bey.
Dia berharap, dari rencana pembuatan payung hukum yang dilaksanakan kali ini, tidak hanya memikirkan infrastruktur, tetapi juga bagaimana mengubah mindset masyarakat untuk beralih ke transportasi massal. Mulai dari membuat rute terintegrasi, tarif yang terjangkau serta optimalisasi moda dan rute eksisting. Tentunya dengan kolaborasi, antara Pemprov Jabar, pemerintah kota/kabupaten, swasta dan masyarakat.
"Konsepnya aglomerasi harus terintegrasi antar daerah. Jangan hanya berpikir yang penting ada jalurnya. Semua harus terintegrasi. Saya harap Pak Kadis (Dishub Jabar) betul-betul siapkan, menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi publik," imbuh Bey.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait