CIMAHI, iNewsCimahi.id - Pemerintah Daerah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2023. Pada kegiatan ini, ada beberapa yang diikuti, pertama, rapat Inflasi secara daring melalui Zoom meeting dengan Kementrian Dalam Negeri RI dan Badan Pangan Nasional, bertempat di Command Center Cimahi.
Kedua, pelantikan pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Cimahi periode Tahun 2023 - 2028 oleh Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan.
Ketiga, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan serentak secara nasional di 421 titik di 38 Provinsi dan 262 Kabupaten/Kota di Indonesia. Kegiatan gelar pangan murah dilaksanakan di Selasar Gedung B, Kota Cimahi.
Gerakan Pangan Murah, menggelar pangan murah produk dari KTNA, KWT, Gapoktan dan para pelaku usaha pangan yang ber-KTP Cimahi. Hadir juga Bulog Kantor Cabang Bandung sebagai tugas pelaksanaan menjual Beras SPHP dengan harga Rp54.000/5 Kg, disamping juga dihadirkan dari hasil pertanian Kota Cimahi berupa pangan pokok dan pangan segar seperti telur, daging, cabe, bawang merah, daging sapi dan daging ayam berikut produk olahannya.
Tujuan utama kegiatan peringatan ini, sekaligus untuk meningkatkan daya saing warga pelaku usaha disamping meningkatkan omzet penjualan mereka, dan ini menjadi tugas pemerintah untuk membina, membela dan membeli, serta memotong alur distribusi yang seringkali menyebabkan harga di tingkat konsumen mahal. Beras SPHP dijual ke masyarakat dengan harga standar nasional, hal ini juga dalam upaya mengendalikan mahalnya harga beras di pasaran. GPM dimaksud diselenggarakan dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dan pengendalian inflasi.
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan menyampaikan, bahwa dengan adanya KTNA Kota Cimahi, Pemkot Cimahi dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian dan perkebunan di Kota Cimahi, sehingga dapat mendongkrak perekonomian di Kota Cimahi
“KTNA memiliki peran strategis, khususnya dalam membantu para petani, peternak dan pembudidaya ikan untuk menghadapi tantangan yang semakin besar ke depannya, baik dalam aspek budidaya maupun pemasarannya,” tutur Dikdik, dari siaran persnya, Selasa (17/10/2023).
Terkait dengan kenaikan harga beras, Dikdik menganggap hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena kenaikan harga beras merata di seluruh daerah.
"Kenaikan komoditi relatif sama dengan daerah lain. Meskipun hal ini menjadi catatan karena kami diminta untuk menurunkan harga, namun perlu diingat bahwa Cimahi bukan daerah penghasil dan sangat bergantung dari produksi daerah yang lain,” jelasnya.
Urban farming menurut Dikdik, menjadi salah satu solusi untuk mengatasi lahan pertanian di Kota Cimahi yang sangat terbatas.
"Ke depannya urban farming ini harus bisa menjadi andalan, harapannya urban farming akan dapat dinikmati masyarakat Kota Cimahi," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait