Evaluasi berkelanjutan
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Ahmad Dahlan dalam pidato iftitahnya menekankan bahwa PWM Jawa Barat akan terus melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk memperkuat gerakan bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam mewujudkan visi persyarikatan.
”PWM Jawa Barat akan terus konsisten menjalankan visinya, terutama di periode yang kini memasuki tahun ketiga. Kami mengajak seluruh elemen pimpinan, baik di tingkat PWM, PDM, maupun AUM, untuk mewujudkan visi yang bermarwah, berkemajuan, dan memiliki kepastian masa depan,” ujar Ahmad Dahlan.
Ahmad Dahlan menyampaikan bahwa Muhammadiyah Jawa Barat harus menjadi organisasi yang unggul, berdaya saing, memiliki kebanggaan, dan berjati diri yang baik. Untuk itu, Muhammadiyah Jawa Barat berkomitmen untuk terus bergerak maju dengan mengembangkan kapasitas, meningkatkan kreativitas, dan menciptakan karya-karya inovatif dalam setiap program kerjanya.
Ia juga menyoroti persoalan wakaf yang masih menjadi tantangan bagi Muhammadiyah Jawa Barat. “Kita mampu menerima amanat wakaf, tetapi sering kali terjadi keterlambatan dalam membangun atau mengelola amanat wakaf tersebut sehingga hal ini menjadi utang wakaf bagi kita,” jelas Ahmad Dahlan.
Namun demikian, Ahmad Dahlan tetap optimis bahwa Muhammadiyah Jawa Barat mampu mengatasi permasalahan wakaf ini. “Masalah ini adalah tantangan mendesak yang jika dibiarkan dapat merusak sistem ideologi kita. Oleh karena itu, permasalahan wakaf harus segera diselesaikan secara bijak dengan mengembangkan sistem pemanfaatan potensi Muhammadiyah yang sejalan dengan komitmen berkemajuan. Saya yakin Muhammadiyah mampu mengatasinya,” tegas Ahmad Dahlan.
Ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah Jawa Barat untuk senantiasa memperbarui pengetahuan dan melakukan introspeksi diri. “Terus belajar, dan introspeksi diri. Segala sesuatu harus dimulai dari introspeksi, tidak perlu menyalahkan orang lain,” pungkas Ahmad Dahlan.
Editor : Okky Adiana