Alasan pertama, menurut Abdul Mu’ti, adalah teologis. Islam mengajarkan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kemakmuran dan menghindari kerusakan. ”Manusia merupakan hamba Allah yang ditugaskan menghadirkan kemakmuran di bumi,” tegasnya.
Kedua, alasan konstitusional. Abdul Mu’ti menekankan bahwa warga Muhammadiyah sebagai bagian dari masyarakat Indonesia harus turut berperan dalam memakmurkan bangsa. Ia juga menyoroti kesenjangan ekonomi yang semakin lebar yang menjadi salah satu alasan Muhammadiyah terpanggil untuk memberikan solusi bagi masyarakat.
”Adil dan makmur merupakan dua hal yang kita perjuangkan. Keadilan menjadi sesuatu yang kita dambakan, tetapi belum sepenuhnya terealisasi. Kita harus berupaya agar kemakmuran dapat dirasakan secara merata,” ujarnya.
Alasan ketiga adalah pentingnya pendidikan. Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama untuk menciptakan kemakmuran di Indonesia. ”Membicarakan kemakmuran tidak bisa dilepaskan dari ilmu pengetahuan. Pilihan untuk meningkatkan sumber daya manusia bukan hanya demi bangsa yang kuat, melainkan bangsa yang makmur dan sejahtera,” pungkasnya.
Acara resepsi milad ini diharapkan dapat memperkuat komitmen warga Muhammadiyah Kota Bandung dalam menghadirkan kemakmuran melalui berbagai program dakwah, sosial, dan pendidikan. Ada kurang lebih seribuan warga Muhammadiyah menghadiri tablig akbar ini. Mereka terdiri atas PCM, PCA, ortom, dan simpatisan Muhammadiyah.
Editor : Okky Adiana