BANDUNG, iNewsCimahi.id - 8 guru besar Universitas Pendidikan Indonesia dikukuhkan oleh Rektor UPI Prof Solehuddin di Gedung Ahmad Sanusi UPI, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung, Selasa, (12/11/2024).
"Pengukuhan ini, kini jumlah Guru Besar di UPI sebesar 13 persen. Saya kira ini sudah sesuai dengan target, karena target kita itu di 12-15 persen. Jadi mungkin ini di posisi sekitar 13 persen. Itu ideal saya kira. Karena ideal itu 12-14 persen.Memang kita berupaya sekarang untuk memfasilitasi teman-teman ini untuk menjadi Guru Besar dengan berbagai kebijakan dan program,” kata Rektor UPI, Prof Solehuddin.
Dia menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan keteladanan yang diberikan oleh 8 orang Guru Besar tersebut. Menurutnya, tidak semua dosen bisa menjadi guru besar, ada yang terhambat pensiun, dan lainnya sebelum berhasil menyelesaikan capaian tersebut.
Universitas, lanjutnya, tidak hanya mendorong kenaikan jumlah guru besar secara administratif, tetapi juga memberikan dukungan akademik. UPI terus menyiapkan berbagai strategi agar para dosen dapat menunjukkan kemampuannya di bidang masing-masing.
“Kami berupaya memfasilitasi teman-teman untuk menjadi guru besar, tidak hanya dari sisi administrasi tapi juga melalui program-program akademik yang memungkinkan mereka berkembang maksimal, khususnya dalam riset,” jelasnya.
Menurutnya, guru besar harus terus melanjutkan kegiatan penelitian setelah memperoleh gelar guru besar. Para profesor di UPI tidak menjadikan posisi guru besar sebagai puncak karier, melainkan motivasi untuk terus menghasilkan penelitian berkualitas.
“Setelah menjadi guru besar, tantangannya adalah tetap melanjutkan karya-karya di bidang masing-masing. Saya berharap mereka yakin dan bersemangat untuk terus meneliti, tidak menjadikan gelar itu sebagai posisi akhir, ucapnya.
Kata dia, bidang riset perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama di bidang sosial, meskipun riset di bidang sains, kedokteran, dan teknologi di UPI cukup menonjol, bidang sosial membutuhkan dukungan khusus agar kontribusinya dapat setara.
“Kita berharap bidang sosial mendapat dukungan lebih, sehingga bisa berkontribusi besar dalam pengembangan riset,” terangnya.
Editor : Okky Adiana