BANDUNG, iNewsCimahi.id - Muhammadiyah Jawa Barat, melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazismu Jawa Barat, telah bergerak cepat menanggapi bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pada 18 September 2024. Pada hari Rabu pukul 09.41 WIB, Gempa bumi dengan M 5.0 pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa berada didarat 24 km Tenggara Kabupaten Bandung tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan serta mempengaruhi kehidupan puluhan ribu jiwa.
Wakil Ketua BP Lazismu Jawa Barat, Endang Mahbub, menyatakan bahwa tim tanggap darurat Muhammadiyah telah dikerahkan ke lapangan untuk memberikan bantuan langsung kepada para korban.
“Kami segera mengaktifkan posko kemanusiaan di beberapa titik terdampak. Upaya ini bertujuan untuk memberikan respon cepat dalam bentuk penyediaan logistik, hunian darurat, serta layanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena dampak,” ungkapnya di Bandung pada Rabu (25/9/2024).
“Pos Pelayanan yang telah kami dirikan sebanyak tiga titik yang masing-masing ada di RW 16 di MI samping SMA Muhammadiyah, di RW 11 di PAUD Al Amin, dan di RW 7 di rumah warga samping SMP Muhammadiyah 3, Desa Kertasari,’’ ujar Ade Irvan, Sekretaris MDMC Jabar sekaligus korlap penanggulangan bencana di lokasi.
Menurut laporan sementara, gempa ini telah menimbulkan kerusakan besar pada ribuan rumah, fasilitas umum, dan tempat ibadah. Hingga saat ini, sebanyak 1.136 rumah mengalami kerusakan berat, sementara ribuan lainnya rusak ringan dan sedang. Fasilitas pendidikan, kesehatan, serta tempat ibadah juga turut terdampak. Selain itu, sekitar 8.970 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Berdasarkan data yang masuk menunjukkan bahwa gempa ini mengakibatkan satu korban jiwa, dengan lebih dari seratus orang mengalami luka-luka. Sebanyak 103 orang tercatat mengalami luka ringan, sementara 35 orang lainnya mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan intensif. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 45 ribu warga yang terdampak langsung oleh bencana ini.
Editor : Okky Adiana