Prangko merupakan hal penting dalam memberikan kebanggaan bagi bangsa karena hanya bangsa yang berdaulat dan merdeka yang diperbolehkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menerbitkan prangko. Prangko menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia diakui oleh dunia. Museum dengan arsitektur bernuansa etnik Jawa-Bali ini dibangun dengan tujuan mengenalkan fungsi dan sejarah prangko serta budaya surat menyurat.
“Setelah 41 tahun berlalu, kami rasa perlu dilakukan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengunjung TMII. Selain itu, juga untuk mengikuti perkembangan zaman dan trend dalam peran dan fungsi museum sebagai pusat informasi dan edukasi di TMII,” ujar *Intan Ayu Kartika selaku Direktur Utama TMII*.
Berangkat dari hal tersebut, TMII dan PosIND sepakat untuk mentransformasi Museum Prangko Indonesia menjadi Museum Pos Indonesia (MUPI). Langkah ini dilakukan dalam rangka memperluas cakupan dan substansi materi yang didapatkan oleh pengunjung. Termasuk memberikan pengalaman berkunjung yang lebih baik, lebih menarik, dan dapat dinikmati oleh semua usia.
“Kolaborasi ini adalah langkah besar dalam upaya kami untuk terus memperkaya wawasan dan pengalaman pengunjung TMII. Dengan transformasi Museum Prangko Indonesia menjadi MUPI, kami berharap museum ini dapat menjadi destinasi edukatif yang lebih relevan dan menarik bagi pengunjung dari berbagai kalangan, khususnya generasi muda.” katanya.
Pembukaan MUPI direncanakan pada akhir bulan April 2025, bertepatan dengan HUT ke-50 TMII dan diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik utama di TMII. Pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi baru dan program-program menarik yang akan diadakan secara reguler.
Editor : Okky Adiana