CIMAHI, iNewCimahi.id - Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mengentaskan permasalahan banjir sesuai skema yang sebelumnya sudah dibuat bersama Badan Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Kita kan on progres. Pasirkaliki sudah dibebaskan tinggal dibangun, belum. Kemarin baru pembangunan alamiah baru menampung 28 meter kubik, kalau sudah dibangun bisa sampai 56 ribu meter kubik air," kata Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman pada DPKP Kota Cimahi Sambas Subagja, beberapa waktu lalu.
Kemudian pembebasan lahan di wilayah Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah hampir rampung dan tahun ini akan diselesaikan. Pembebasan lahan itu dilakukan dalam rangka melebarkan sungai hingga 8 meter. Sedangkan pelebaran sungai di wilayah hilir seperti di Melong, Cimahi Selatan dan Kabupaten Bandung diharapkan bisa segera ditangani.
Sambas mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (BP Cekban), pembebasan lahan di kawasan hilir yang meliputi Kota Cimahi dan Kota Bandung akan diajukan bantuan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Jadi sungai yang di Melong itu harus dilebarkan hingga 8 meter plus jalan inpeksi 5 meter, kalau sekarang cuma 2-3 meter. Sedangkan sungai di Nanjung dan Margaasih (Kabupaten Bandung) harus dilebarkan jadi 9 meter," tutur Sambas.
Namun, kata dia, upaya pengentasan banjir yang dilakukan tentu harus sepadan dengan upaya pengendalian konservasi kawasan resapan air di daerah hulu. Sambas mengatakan pengendalian konservasi di wilayah hulu menjadi kunci untuk mengentaskan permasalahaan banjir di kawasan Bandung Raya. Pengendalian kawasan resapan itu nantinya harus selaras dengan upaya struktural yang dilakukan Pemkot Cimahi.
"Kalau konservasi diabaikan akan membuat usaha kita sia-sia. Harus simultan antara fisik dan upaya penanganan konservasi di kawasan hulu," kata Sambas.
Editor : Okky Adiana