Rocky menyarankan kepada siapa pun calon presiden untuk memiliki tiga modal utama, yaitu etikabilitas, intelektualitas, dan elektabilitas.
”Ketiga hal itu menjadi ukuran Muhammadiyah dalam menentukan presiden yang bersih secara moral, kuat intelektualnya, baru diizinkan untuk pencalonan secara elektabilitas,” kata Rocky.
Pada waktu yang sama, Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Prof Dr H Nanang Rizali MSD dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seminar kebijakan publik ini.
Ia mengatakan, kolaborasi himpunan mahasiswa kedua kampus (UM Bandung dan UIN Bandung) menjadi hal yang baik dalam memperluas hubungan khususnya antar mahasiswa. “Semoga kerja sama kedua himpunan mahasiswa ini bisa menciptakan elaborasi bagi kedua belah pihak,” ungkap Nanang.
Sementara itu, Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengajak kepada mahasiswa untuk memahami dan memiliki empat bekal. Keempat bekal itu adalah kemampuan berpikir kritis, paham cara berkomunikasi, punya daya kreativitas, dan kolaborasi.
Di samping seminar dan diskusi, dalam kegiatan ini juga berlangsung penandatanganan naskah kerja antara program studi Administrasi Publik UM Bandung dan jurusan Administrasi Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sebagai catatan, dalam seminar ini dihadiri 400 lebih mahasiswa UM Bandung dan UIN SGD Bandung.
Editor : Okky Adiana