get app
inews
Aa Read Next : Siapa Bilang Perempuan Tidak Bisa Menjadi Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Begini Kata Yulis Hadiati

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Cimahi Sepanjang Tahun 2022 Meningkat

Rabu, 18 Januari 2023 | 11:06 WIB
header img
Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Cimahi sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan. (Foto: Freepik)

CIMAHI, iNewsCimahi.id - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Kota Cimahi Fitriani Manan menjelaskan, kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Cimahi sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan.

Hal ini, menurut data akumulasi peningkatan terjadi tiga kali lipat, hingga mencapai 78 kasus dibanding tahun sebelumnya yang hanya 27 kasus.

Meningkatnya kasus kekerasan ini dikarenakan mulai banyaknya masyarakat yang berani melapor dan mulai berani speak up (bicara), terlebih banyak masyarakat yang selama ini menanggap jika kasus kekerasan itu dianggap tabu.

"Sebenarnya dari dulu sudah banyak (kasus kekerasan), mungkin mereka berani (melapor) karena sistem pelaporan dan penanganan kasus kekerasan sudah berjalan baik," ujar Fitriani, saat dihubungi, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, dengan sistem yang mulai membaik, hal inilah yang membuat banyak masyarakat untuk berani melapor, sehingga mereka mulai untuk speak up dan berani melapor.

"Mungkin setelah sistem pelaorannya yang bagus jadi mereka berani melapor, karena kalau dulu mereka belum tahu harus laporan kemana," ucapnya.


Adapun 78 kasus yang terjadi di sepanjang tahun 2022, sebanyak 49 kasus di dominasi oleh kekerasan seksual, sedangkan untuk 24 kasus terjadi karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Untuk paling banyak itu, kasus kekerasan seksual untuk anak dan untuk perempuan kebanyakan KDRT, sedangkan sisanya seperti penelantaran 2 kasus, kekerasan fisik orang dan lain-lain 1 orang," imbuh Fitriani.

Fitriani menjelaskan, jika kasus kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dikarenakan media sosial dan juga faktor ekonomi. Khusus untuk kekerasan anak banyak terpengaruh oleh media sosial seperti rudapaksa, meraba, dan menyenggol bagian tertentu.

"Media sosial sangat berpengaruh, terutama untuk remaja karena mereka belum menyadari jika tindakan-tindakan seperti itu sudah masuk kekerasan seksual," jelasnya.

Adapun untuk masyarakat yang mengalami kasus kekerasan, dirinya bersama DP2AP2KB Kota Cimahi akan memberikan pendampingan untuk korban dan juga tak lupa memberikan sosialisasi agar kasus kekerasan ini tidak terjadi di lingkungan kita.

"Kita melakukan assesment hingga memberikan pendampingan untuk korban, tak lupa kita juga ingin melindungi agar tidak terjadi (kekerasan) di lingkungan kita dengan berbagai program," pungkasnya.

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut