Kuasa Hukum Mantan Wali Kota Cimahi Mengaku Didzalimi KPK dalam Nota Pembelaannya

CIMAHI, iNewsCimahi.id - Koordinator kuasa hukum terdakwa mantan Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, Fadli Nasution mempertanyakan alasan mengapa kliennya ditangkap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terlebih Ajay dijemput dengan tiga mobil KPK persis di depan pintu Lapas Sukamiskin.
"Apa urgensinya harus ditangkap? Patut diduga klien kami telah dizalimi, seharusnya KPK sebagai lembaga penegak hukum menjadikan hukum sebagai panglima, bukan malah sebagai alat politik kekuasaan," lanjutnya.
Ia juga menyesalkan penangkapan yang dilakukan oleh KPK pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022 silam. "Seakan-akan klien kami pencuri uang negara. Padahal, justru penyidik KPK yang melakukan pemerasan," kata Fadli usai sidang pembacaan nota eksepsi terdakwa di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Bandung, Rabu (7/12/2022).
Oleh karena itu, pihaknya menolak seluruh dakwaan jaksa. Dia menilai, penanganan perkara justru ditujukan semata untuk memulihkan citra KPK yang terpuruk akibat adanya penyidik yang melakukan pemerasan sejumlah kepala daerah.
Editor : Okky Adiana