CIMAHI, iNewsCimahi.id - Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI). Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Cimahi Technopark pada Rabu (19/3/2025).
OPADI merupakan bagian dari program intervensi pemerintah dalam upaya pengendalian harga kebutuhan pokok di berbagai daerah.
OPADI yang dilaksanakan di Kota Cimahi merupakan bagian dari operasi pasar yang digelar di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat mulai 17 hingga 21 Maret 2025. Sebanyak 3.264 paket sembako bersubsidi dialokasikan untuk warga Cimahi dan didistribusikan ke 15 kelurahan dengan kuota sekitar 210 paket per kelurahan, selebihnya penjualan langsung di lokasi.
Paket sembako yang tersedia terdiri dari beras premium 5 kg, minyak goreng kemasan 2 liter, gula pasir 1 kg, dan tepung terigu premium 1 kg. Dengan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp73.800 per paket, masyarakat hanya perlu membayar Rp72.000, dari harga awal Rp145.800.
Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, menegaskan bahwa OPADI merupakan langkah nyata pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi potensi inflasi menjelang Idul Fitri.
“Program ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga yang terjangkau, terutama bagi keluarga yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat, Pak Dedi Mulyadi, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan OPADI. Pengoperasian dan distribusi paket sembako dilakukan langsung oleh pihak kelurahan, yang bertugas memastikan bantuan ini diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan Rp13 miliar untuk OPADI sepanjang tahun 2025, dengan alokasi khusus Rp 8,03 miliar untuk menghadapi lonjakan harga menjelang Idul Fitri. Selain OPADI, anggaran juga disiapkan untuk operasi pasar pada perayaan Idul Adha, Natal, serta dalam kondisi tertentu di mana harga komoditas mengalami kenaikan signifikan.
Kepala UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Disperindag Provinsi Jawa Barat, Linda Novita, menyatakan bahwa subsidi yang diberikan mencapai 50,24% dari harga pasar, sehingga mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“OPADI bukan hanya upaya stabilisasi harga, tetapi juga bentuk perlindungan sosial agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” tuturnya.
Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan terhadap distribusi OPADI agar tepat sasaran dan berjalan transparan. Selain itu, Wali Kota Cimahi mengajak masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar ini secara bijak, serta mendukung keberlanjutan program serupa yang dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi lokal.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan OPADI mampu memberikan manfaat nyata dalam meringankan beban ekonomi warga, terutama menjelang perayaan Idul Fitri yang seringkali diiringi dengan peningkatan kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait