Direkomendasikan Bakamla dan TNI AL, Ini Keunggulan UAV Wulung Produksi PTDI

abu shofwan
PTDI Lakukan Demo Flight UAV Wulung memulai Langkah Strategis Komersialisasi. (istimewa)

JAKARTA, iNewsCimahi.id - Drone, pesawat tanpa awak yang juga dikenal sebagai Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau Remotely Piloted Aircraft (RPA) ini makin populer usai perang Rusia-Ukraina pecah.

 

Seperti pisau bermata dua, UAV telah menjadi bagian dari peperangan sejak abad ke-19, tepatnya ketika Austria menggunakan balon udara tanpa pilot untuk mengebom Venesia dan berlanjut hingga kini.

 

Teknologi UAV ini sebenarnya bukan hal asing bagi Indonesia, dimana pada 2014 lalu PTDI, Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi (BPPT) – saat ini BRIN, dan Badan Penelitian & Pengembangan (Balitbang) Kemhan RI telah mengembangkan UAV yang siberi nama "Wulung".

 

Waka BRIN, Laksdya TNI (Purn.) Amarulla Octavian mengatakan wulung sendiri sudah cukup cocok untuk dioperasikan di pangkalan-pangkalan AL atau Bakamla.

 

"Wulung ini secara teknis sudah bisa memenuhi kebutuhan taktis untuk melakukan patroli keamanan laut dari udara. Jadi dengan Wulung nanti bisa kombinasi dengan kapal di laut,” kata Amarulla usai menyaksikan Demo Flight UAV Wulung di Batujajar akhir pekan lalu.

 

Hal senada juga disampaikan oleh Kabakamla, Laksdya TNI Irvansyah yang menghimbau kepada seluruh instansi, Kementerian dan Lembaga, apapun produksi dalam negeri, karya anak bangsa, kita dukung dengan cara membelinya.

 

“Saya pribadi cukup puas melihat performanya. Kami akan kaji penggunannya khusus di Bakamla, mungkin nanti bisa untuk di Indonesian Coast Guard," katanya.

 

Irvansyah menegaskan, dengan membeli produk dalam negeri siklus produksi, penelitian dan pengembangan berjalan terus dan mudah-mudahan semakin sempurna, dan tidak menutup kemungkinan dari negara lain bisa membeli produk-produk yang kita saksikan saat demo Flight UAV Wulung ini.

 

Sementara itu, Direktur Produksi PTDI, Dena Hendriana mengatakan dengan dukungan BRIN, PTDI akan melanjutkan pengembangan lanjutan untuk meningkatkan daya tahan terbang, memperkuat landing gear untuk terbang dari segala tipe landasan, melakukan reduksi kebisingan dan penggunaan sistem kendali, serta komponen lain menggunakan hasil Litbang BRIN dan ekosistem dalam negeri. 

 

"Disamping itu juga kami akan memastikan marine spec Wulung, guna mendukung kemampuan operasi patroli maritim di seluruh wilayah Indonesia,” tegas Dena.

 

Kedepan, imbuhnya, PTDI terus berkomitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan kapabilitas UAV Wulung agar semakin kompetitif di sektor pertahanan dan pengawasan. 

 

"Melalui inovasi dan kerja sama strategis, seperti perjanjian yang baru-baru ini disepakati dengan Milkor, perusahaan pertahanan asal Afrika Selatan dalam ajang International Defence Exhibition & Expo (IDEX) di Abu Dhabi pada bulan Februari 2025 lalu, PTDI akan memperkuat pengembangan UAV kelas ringan dan sedang," tegasnya.

 

"Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan performa dan fitur UAV Wulung, menjadikannya lebih adaptif terhadap kebutuhan pengguna. Dengan teknologi yang terus diperbarui, UAV Wulung siap berkontribusi dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional," imbuhnya.

 

Kemampuan UAV Wulung

 

Sebagai tactical drone, UAV Wulung dirancang dengan kemampuan autonomous operation dan dilengkapi Ground Control Station (GCS) sebagai pusat kendali dan transporter untuk mobilitas yang fleksibel.

 

Menggunakan material komposit yang ringan dan kuat, serta didukung mesin piston tunggal tipe pusher, UAV Wulung memiliki kapasitas bahan bakar 35 liter, radius operasi 150 km, dengan kemampuan Maximum Take-Off Weight (MTOW) 125 kg, serta jarak take off & landing kurang dari 500 m, dan cruise speed 50 knots.

Editor : Okky Adiana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network