Selain fasilitas, dukungan tenaga pengajar dengan kualifikasi yang memadai juga menjadi prasyarat bagi terselenggaranya proses transfer ilmu, keterampilan, dan nilai. Saat ini, Yayasan mencatat terdapat 32 orang dosen tetap yang telah bergelar Doktor, serta 20 orang dosen yang sedang menempuh pendidikan doktoral (S3). Dia berharap jumlah ini akan terus bertambah seiring waktu, sehingga kualitas akademik yang diberikan kepada mahasiswa ULBI semakin meningkat.
Dia mengaku, Industri logistik saat ini terus berkembang dengan tren terkini yang menuntut digitalisasi dan efisiensi tinggi. Tren seperti otomatisasi gudang, penggunaan kendaraan otonom, pengiriman dengan drone, dan penerapan teknologi digital twin menjadi aspek penting dalam rantai pasok modern.
“Kami berupaya mempersiapkan Anda untuk mampu bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan ini. Kami berharap lulusan ULBI dapat menjadi tenaga kerja yang tidak hanya "melek teknologi" tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan untuk menciptakan peluang dan solusi inovatif di bidang logistik dan bisnis,” imbuh dia.
Direktur Human Capital Management PT Pos Indonesia (Persero) Asih Kurniasari Komar berharap, ULBI tidak hanya memberikan proses pembelajaran kepada peserta didik tetapi juga berperan untuk menjadi institusi yang semakin dipercaya masyarakat.
“Harapannya ULBI akan terus berkembang sebagai perguruan tinggi yang mampu menunjukkan karya nyata yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri, terutama di sektor logistik dan manajemen rantai pasok,” katanya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait