Untuk mengatasi tantangan ini, Profesor Gilman membahas pendekatan multidisiplin yang mencakup penelitian terhadap UMKM di Inggris dan pengembangan model realistis yang berfokus pada persaingan pasar, kolaborasi, tantangan supply chain, serta penggunaan teknologi dan inovasi secara strategis.
"Kami telah mengembangkan framework transformasi organisasi dinamis, dan perusahaan dapat menggunakan framework ini untuk melihat secara holistik bagaimana mereka perlu berkembang, dan bagaimana mereka mengurus kembangannya sebagai organisasi," imbuhnya.
Profesor Gilman membagi perusahaan menjadi beberapa ketegori yaitu, high growth company, low growth company, organisasi statis, dan declining company. High growth company memiliki banyak faktor yang berbeda dibanding dengan jenis perusahaan lain.
“High growth company ini berfokus pada inovasi jangka panjang dalam prosesnya, melibatkan penggunaan teknologi, bekerja sama untuk membangun jaringan yang kuat dengan supplier dan konsumen mereka. Lebih jauh lagi, perusahaan jenis ini menggunakan performance management system dan manajemen strategis secara holistik," paparnya.
Framework tranformasi yang dimaksud oleh Prof Gilman mencakup transformasi digital, transformasi strategis, dan transformasi pemikiran, menekankan produktivitas, kesempatan, serta inklusivitas untuk berkembang sebagai organisasi untuk menciptakan keberanin, value dan sustainability.
Profesor Gilman menekankan pentingnya tidak hanya memiliki strategi tetapi juga memahami revolusi digital dan perubahan pemikiran yang diperlukan di dalam organisasi:
"Jadi, sangat penting bagi organisasi untuk melakukannya, dan mereka perlu mengubah pemikiran atau mindset mereka, pemikiran para pekerja di dalam organisasi, agar mereka bekerja dengan lebih dinamis, efisien, dan produktif," ujarnya.
Melalui framework yang komprehensif ini, Profesor Gilman percaya bahwa UMKM tidak hanya bisa bertahan tetapi juga berkembang, berkontribusi secara positif terhadap perekonomian dan lingkungan.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait