“Tema ini dipilih karena mencerminkan urgensi untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan pembangunan berkelanjutan dalam praktik bisnis modern. Tata kelola yang kuat menjadi fondasi bagi bisnis untuk beroperasi secara etis, transparan, dan bertanggung jawab. Sementara pembangunan berkelanjutan menekankan pentingnya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial," jelas Yuliani.
Menurut Yuliani, konferensi ICMEM 2024 menjadi media pertemuan bagi akademisi, pemangku kepentingan, pemerintah, mahasiswa doktoral, dan praktisi untuk saling bertukar pengetahuan terkait tren terkini dan potensi kolaborasi lintas budaya dalam ekosistem bisnis global. Keberagaman peserta dari dalam dan luar negeri diharapkan dapat memperkaya diskusi serta membangun jaringan yang kuat.
Selama dua hari, konferensi akan menampilkan sesi paralel, workshop, dan diskusi panel. SBM ITB menghadirkan pembicara tamu dari akamedisi dan pemimpin industri pada sesi workshop, seperti Prof Mark Gilman dari Derby University, UK, Prof Toshiya Kaihara dari Kobe University, Dr. Sonya Mamoriska sebagai Direktur Transformasi Bulog, dan Rahmad Pribadi sebagai CEO Pupuk Indonesia.
Tahun ini ICMEM 2024 diikuti peserta dari 12 negara dan 3 benua, mulai dari negara Asia seperti Vietnam dan Jepang, negara-negara Eropa seperti Jerman, Perancis, dan Belanda, hingga Amerika Serikat. Diversifikasi latar belakang peserta memastikan bahwa topik dan sudut pandang akan lebih holistik.
Rangkaian acara ICMEM 2024 akan ditutup dengan Gala Dinner dan penganugerahan penghargaan bagi kontributor terbaik. Keesokan harinya, peserta dapat mengikuti tur budaya sebagai penutup rangkaian acara. Informasi mengenai pendaftaran ICMEM dapat menghubungi panitia dan mengikuti update pada website icmem@sbm-itb.ac.id
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait