Sebagai bagian dari institusi pendidikan dan riset inovasi, proses formulasi serum telah melalui uji stabilitas dengan hasil yang konsisten dalam kondisi tertentu. Serum ini kemudian diuji efektivitas dan keamanannya secara in vitro dan in vivo, serta menjalani uji klinis pada sejumlah sampel terbatas di Sekolah Farmasi ITB.
Prof. I Ketut Adnyana mengatakan bahwa pendanaan untuk inovasi ini berasal dari dana hibah Institut Teknologi Bandung serta Kedaireka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
“Prosesnya dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Diawali dengan pemrosesan bahan baku awal menjadi bahan yang telah mendapatkan notifikasi BPOM, kemudian dikembangkan menjadi beberapa produk. Salah satunya adalah serum anti-aging Eggshelent, yang merupakan hasil dari pengolahan dan penelitian mendalam untuk memastikan kualitas dan efektivitasnya,” ujarnya.
Beliau berharap kosmetik yang 100 persen berbahan alami dari Indonesia dapat semakin berkembang dan menjadi unggulan di pasar internasional. Ini adalah kesempatan untuk mengoptimalkan kekayaan alam dan mendukung inovasi lokal dalam industri kecantikan.
“Kita bertanggung jawab untuk mengolah kekayaan sumber daya alam yang kita miliki dan memanfaatkannya secara optimal untuk kemajuan negeri ini,” ujarnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait